Ketika Penyandang disabilitas Menjadi Perhatian Pemda Malteng

MALTENG, LIPUTAN.CO.ID-Angka penyandang disabilitas di Kabupaten Maluku Tengah, menjadi perhatian pemerintah dan stakeholder. Terlebih, kelompok tersebut seringkali dikucilkan dan sulit mendapatkan akses pelayanan publik.

Maka, pemerintah Kab. Malteng lewat Dinas Sosial dalam kurung waktu dua tahun terakhir telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan penyandang disabilitas.

Hal itu mencakup bagaimana memberi pemahaman bahwa para penyadang disabilitas setara dengan anggota masyarakat lainnya.

"Upaya untuk tingkatkan kesadaran mengenai disabilitas setara dengan anggota masyarakat lain, mereka berhak dapat pelayanan publik, pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sama dan tidak boleh mengalami stigmatisasi dan diskriminasi," kata Muhammad Yusuf, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Kab. Malteng, saat ditemui Wartawan Luputan di ruang Kerjanya, Selasa, 6 Maret 2018.

Dari data yang dicatat oleh Dinas Sosial, lanjut Yusuf, ada 1621 penderita disabilitas tersebar di Malteng. Terdiri dari penderta ringan maupun berat, baik kategori tuna dungu, tuna daksa dan tuna netra.

"semenjak saya duduk sebagai Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, baru 400 penyandang disabilitas tersentu oleh pemerintah," jelasnya.

Yusuf menambahkan setiap tahun ada 68 penyandang disabilitas mendapat bantuan dana langsung dari Pemerintah Pusat atau yang dikenal dengan program asistensi sosial penyandang didisabilitas berat.

"selain dari pusat, Pemda juga beri bantuan lewat APBD dimana dari bantuan dari daerah. yakni kita ada progran pemberdayaan bagi penyandang disabilatas. beri bantuan kursi roda, tongkat, alat bantu pendengaran," paparnya.

Para penyandang disabilitas juga diberi akses dan difasilitasi pemda untuk mengikuti berbagai pelatihan ke luar daerah. "kedepannya semua penyandang disabilitas kami sentuh dengan berbagai progam," tutup Yusuf.

Baca Selengkapnya

Komentar