Sadis, Perawat Bunuh Puluhan Pasien Lansia dengan Infus Disinfektan

Seorang perawat di sebuah rumah sakit Jepang, Ayumi Kuboki dituduh membunuh sedikitnya 20 pasien lanjut usia. Ia mengakui menambahkan disinfektan pada infus para lansia pada saat sebelum ia menyelesaikan shifnya.

Kuboki awalnya ditangkap karena dicurigai membunuh Sozo Nishikawa berusia 88 tahun di rumah sakit Oguchi, Yokohama pada September 2016. Dua hari kemudian, ia juga ditanyai atas kematian Nobuo Yamaki yang juga berumur 88 tahun.

Sejak penangkapannya, Kuboki mengaku kepada polisi kalau ia membunuh dua pria itu serta sekitar 20 pasien lain dalam perawatannya. Polisi yakin dia sengaja mencemari tetesan infus intravena pasien dengan disinfektan yang mengandung racun benzalkonium klorida.

Ia membunuh dua korban pertama dalam hitungan jam. Kuboki mengatakan kepada polisi bahwa dia ingin memastikan pasien meninggal ketika dia sedang tidak bertugas sehingga dia tidak perlu menjelaskan keadaan kematian mereka kepada keluarganya.

“Ini akan menjadi gangguan bagi saya, jika tanggung jawab itu jatuh pada saya,” katanya dilansir The Telegraph, Selasa, (10/7).

Dokter awalnya percaya bahwa Nishikawa dan Yamaki telah meninggal karena sebab alami. Meskipun otopsi menemukan disinfektan di tubuh mereka.

Penyelidikan selanjutnya juga menemukan racun di tubuh pria berusia 89 tahun dan seorang perempuan berusia 78 tahun yang meninggal sekitar waktu yang sama.

Kematian ini juga bertepatan dengan serangkaian insiden yang diduga polisi telah dilakukan oleh seorang anggota staf rumah sakit, tetapi tidak dapat dibuktikan. Sejumlah seragam perawat robek, segel karet pada 10 tetesan infus telah ditusuk dengan jarum suntik.

Kuboki mulai bekerja sebagai perawat pada 2008 dan bergabung dengan Rumah Sakit Oguchi pada 2015 setelah sebelumnya bekerja di fasilitas kesehatan lain. Seorang pejabat rumah sakit mengatakan kepada media setempat bahwa dia dianggap kompeten, meskipun kadang-kadang sulit untuk mengetahui apa yang sebenarnya dia pikirkan. (fjr)

Komentar