Politikus Gerindra: Ini Bukti Fundamental Ekonomi Indonesia Belum Kuat

Jakarta, liputan.co.id – Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan mengakui krisis moneter yang saat dialami Indonesia terkait dengan masalah emerging market. Faktor yang sama menurut Heri, juga berlaku di negara Argentina dan Turki.

Bahkan Bank Central dalam hal ini Bank Indonesia juga sudah melakukan intervensi dengan cara melepas sebagian devisa negara dalam bentuk Dolar Amerika Serikat ke pasar.

“Tapi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat tetap saja turun. Ini menandakan bahwa fundamental ekonomi Indonesia belum kuat,” kata Heri, di Media Center DPR, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Kamis (6/9).

Akhir-akhir ini muncul lagi wacana kebijakan untuk menghentikan sekitar 900 jenis barang impor masuk ke Indonesia. Masalahnya kata Heri, pengganti atas barang yang akan dilarang masuk itu tidak dapat dipastikan ketersediaannya.

“Saya tanya soal subtitusi di dalam negeri itu ke pemerintah. Menko bilang teknisnya belum diatur. Tapi pasar sudah lebih dahulu mengambil keputusan,” ungkapnya.

Demikian juga himbauan ayo jual dolar, ayo jual dolar, menurut politikus Partai Gerindra ini, tidak akan menyelesaikan masalah. Sebab kebijakan kementerian terkait tidak matching. “Pak Jokowi ngomong lain, kebijakan di bawah juga beda,” pungkasnya.

Komentar