ACT Jateng Kirimkan Relawan Menuju Donggala dan Palu

KILASJATENG.COM, SEMARANG – Belum kering air mata menyaksikan duka lara di Lombok, ujian untuk negeri ini kembali datang ketika Sulawesi Tengah tepatnya Kota Donggala dan Palu yang digunjang gempa bermagnetudo 7.7 skala richter pada Jumat (28/9).

Guncangan hebat itu menyebabkan tsunami hingga ketinggian 4 meter dan menimbulkan kerusakan hebat serta menelan ribuan korban jiwa.

Merespon musibah yang menimpa Donggala dan Palu, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Regional Jawa Tengah bersama dengan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) bersigap memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak bencana.

Selain menggalang kepedulian dari masyarakat, ACT Jateng akan turun tangan langsung memberikan bantuan terbaik untuk kemanusiaan. Turun tangan langsung itu pun berarti mengirimkan tim relawan di lokasi bencana.

Hari ini, Selasa (2/10) ACT Jateng memberangkatkan 9 orang relawan menuju Donggala-Palu. Acara pelepasan relawan bertempat di halaman Masjid Jami’ Jatisari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang.

Sembilan relawan yang akan bertugas di Donggala dan Palu tersebut terdiri dari 7 orang ahli dibidang rescue dan 2 lainnya dibidang medis.

Kepala Cabang ACT Jateng, Sri Suroto menyebutkan bahwa, relawan-relawan tersebut akan bertugas untuk dua minggu ke depan.

“Pada fase ini, kita menyebutnya fase emergency, dimana fokus yang akan kita lakukan di lokasi bencana adalah pencarian korban yang masih belum ditemukan. Kemudian memberikan bantuan medis dan mendirikan posko kemanusiaan," katanya.

"Ini bencana yang harus ditangani dengan serius, informasi terakhir korban jiwa akibat gempa dan tsumani sudah lebih dari 1.200 orang, sementara 540 orang mengalami luka berat yang harus segera tertangani,” lanjutnya.

Suroto menambahkan, bahwa seluruh relawan akan berangkat dari Bandara Ahmad Yani, Semarang menuju Bandara Sultan Hasanudin.

"Tim ACT bekerjasama dengan TNI di Makasar, untuk kemudian bersama-sama menempuh jalur darat menuju Donggala dan Palu," imbuhnya.

Salah satu relawan asal Tegal, Ito Dwiantoko mengaku memiliki motivasi tersendiri sehingga mau menjadi relawan untuk terjun di Donggala dan Palu.

“Saya kuliah di Bandung, begitu dapat panggilan dari ACT langsung bergegas ke Semarang. Jangankan persiapan, baju aja belum dicuci saya masukin tas, pokoknya Bismillah demi membantu saudara yang tertimpa musibah saya siap,” kata Ito.

Sementara Irsyad Muhammad Tamar, relawan asal Pemalang menuturkan kegembiraanya bisa bergabung dengan relawan kemanusiaan untuk Donggala-Palu.

“Saya belum lama ini mengikuti seleksi menjadi tim rescue bersama MRI Jateng dan Alhamdulillah setelah melakukan serangkaian tes saya terpilih dan mendapat amanah untuk bertugas di lokasi bencana,” tuturnya penuh semangat.

Pelepasan relawan ini adalah langkah awal ACT Jateng dalam ikhtiar terbaik membantu korban terdampak gempa dan tsunami.

Usai pelapasan relawan, ACT akan bersiap memberangkatkan kapal kemanusiaan berisi bantuan logistik dan kebutuhan mendasar yang akan berangkat dari Surabaya menuju Sulawesi Tegah.

Dengan semangat tagar #IndonesiaBersamaPaludanDonggala, ACT mengajak warga Jawa Tengah untuk terus mengalirkan bantuan demi meringankan duka Palu dan Donggala. (Art)

Komentar