Bung Karno, Gedung DPR, Peluru Nyasar dan Anies Baswedan

Jakarta, liputan.co.id – Presiden Pertama RI Bung Karno punya cita-cita dengan ditetapkan DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara. Salah satu cita-cita Bung Karno terhadap DKI Jakarta ini menurut Wakil DPR RI Fahri Hamzah adalah mendirikan Gedung Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif pada tiga sisi wilayah DKI Jakarta.

“Cita-cita tersebut mirip dengan di Amerika Serikat sekarang, di mana berdiri tiga simbol demokrasi (trias politica) yang mengelilingi Washington DC terdiri dari Gedung Eksektif, Legislatif dan Yudikatif,” kata Fahri, di Media Center DPR, Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (16/10).

Namun cita-cita pendiri bangsa ini tidak jalan. Bahkan menurut Fahri ratusan hektar lahan yang ada di kawasan Senayan ini beralih fungsi menjadi bangunan bertingkat sehingga yang tersisa cuma lahan Kompleks DPR, TVRI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

“Terkait dengan kejadian kemarin, ada peluru menembus dinding Gedung Nusantara I yang diduga bersumber dari lapangan tembak, pertanyaan saya, masak moncong menembak menghadap Kompleks Parlemen. Kacau. Makanya dipindah arena menembak itu,” ujarnya.

Oleh karena itu, Fahri meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menata kembali kawasan Senayan ini dengan cara menelusuri lagi cita-cita Bung Karno terhadap Kawasan Senayan ini.

“Pak Gubernur Anies ini Doktor lulusan Amerika Serikat dan pasti sudah melihat bagaimana Washington DC. Pindahkan lapangan tembak itu sebab rawan disalahgunakan untuk menembak apa saja,” saran dia.

Bahkan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengajak Gubernur Anies meluangkan waktu datang ke Kawasan Senayan. “Tolong Pak Anies main-mainlah ke Senayan ini, tolong rancang Kawasan Senayan ini karena banyak lahan negara peninggalan Bung Karno di Senayan yang disalahgunakan,” imbuhnya.

Komentar