Menpar Berharap Ada Destinasi Digital di Pohon Asam Jokowi

BELU – Menpar Arief Yahya singgah di Pohon Asem Jokowi di Desa Tulakadi, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (4/10). Rencananya, Menpar akan menjadikan Pohon Asem ini sebagai destinasi wisata.

Menpar Arief Yahya datang didampingi Bupati Belu, Willybrodus Lay dan jajaran Kemenpar.

Deatinasi digital sebenarnya telah dikembangkan di Desa Tulakadi. Tempatnya sangat menarik, dengan background perbukitan dan spot spot foto menarik dengan quote-quote lucu.

Menpar Arief Yahya mengapresiasi spirit masyarakat untuk mengembangkan destinasi digital. Ia memberikan arahan agar destinasi digital yang sudah jadi tersebut agar bergabung dengan Generasi Pesona Indonesia (GenPI).

“Saya melihat potensi di sini. Nanti akan kita buatkan patung Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sini. Agar orang yang melintas bisa mampir. Sehingga masyarakat Desa Tulakadi bisa memanfaatkannya untuk menggerakkan perekonomian,” ujar Menpar Arief Yahya, Kamis (4/10).

Tidak hanya membuat patung Jokowi, Menpar juga meminta GenPI untuk membuat pasar digital di desa ini. Tentu saja akan melibatkan masyarakat setempat.

“Setelah ada patung Jokowi nanti, akan cocok sekali dibuatkan pasar digital. GenPI NTT sudah punya dua pasar digital. Nanti tambah satu lagi di sini. Masyarakat desa Tulakadi bisa diajak untuk mengisi pasar dengan menyajikan kuliner khas atau kerajinan,” tutur Menpar Arief Yahya.

Menpar serius dalam meningkatkan kunjungan wisman asal Timor Leste lewat pos-pos pintu perbatasan. Khususnya yang ada di NTT lewat 3 Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Yaitu PLBN Motaain di Belu, PLBN Motamasin Malaka, dan PLBN Wini di Timor Tengah Utara. Juga lewat 6 PLB.

“NTT tahun ini ditargetkan sebagai penyumbang wisman cross border terbanyak kedua setelah Kepulauan Riau (Kepri). NTT ditargetkan menyumbang wisman 1,635,354 juta wisman pada 2018,” pungkas Menpar Arief Yahya.

Peninjauan desa Tulakadi ditutup dengan foto bersama Kepala Desa, Bupati, jajaran Kemenpar, bersama warga masyarakat desa di bawah Pohon Asam Jokowi.

Pohon Asam ini menjadi terkenal saat Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke perbatasan Atambua 2014 silam. Saat itu iring-iringan kendaraan melaju santai. Tidak pernah terbayangkan kalau Jokowi tiba-tiba blusukan dalam perjalanan ke Atambua. Di desa ini, Jokowi turun dari kendaraannya dan langsung menuju belakang rumah warga. Di bawah pohon asam, sekitar puluhan orangtua sedang duduk-duduk. Jokowi langsung ikut nimbrung.

Di tempat ini, Presiden Jokowi memberikan bantuan kepada masyarakat. Semua warga seperti sedang bermimpi disambangi seorang Presiden. Tidak hanya itu, Presiden Jokowi juga melakukan pembangunan infrastruktur berupa PLBN Motaain begitu megah.

Untuk menghargai dan mengenang akan peristiwa tersebut, warga setempat bekerja sama dengan YONIF 514/RAIDER membuat sebuah monumen kecil. Bentuknya berupa tempat duduk yang terbuat dari susunan susunan batu plat di sekeliling Pohon Asam itu. Hingga akhirnya pohon asam tersebut dinamai Asam Jokowi.(*)

Komentar