Pengurus KSBN Kota Semarang Periode 2018-2023 Dikukuhkan

KILASJATENG.COM, SEMARANG – Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Dr Ir Sri Puryono KS MP yang juga Ketua Komite Seni Budaya Nusantara (KSBN) Jawa Tengah melantik dan mengukuhkan pengurus KSBN Kota Semarang periode 2018-2023.

Pelantikan berlangsung di Ruang Lokakrida Balaikota Semarang, Minggu (4/11) malam. Hadir dalam pelantikan tersebut Ketua Umum KSBN Pusat Hendardji Supandji dan Ketua KSBN Kota Semarang Agus Riyanto beserta jajarannya.

Sekda Sri Puryono dalam arahannya mengatakan, kebudayaan nusantara yang beragam, adiluhung, dan sangat kaya kearifan lokal menjadi kepribadian bangsa serta modal untuk meraih kemajuan. Karenanya semua elemen masyarakat dan pemerintah harus bersama-sama memajukan dan melestarikan budaya Indonesia.

"Apabila sentuhan budaya dikembangkan dan dimajukan, maka akan terbentuk pribadi yang baik serta punya kesalehan sosial. Sehingga tidak lagi muncul keberingasan-keberingasan," ujar Sekda usai pelantikan.

Mantan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Tengah ini menerangkan, keberadaan KSBN Kabupaten/Kota di Jawa Tengah adalah dalam rangka melaksanakan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Seperti amanat Presiden RI Ir Soekarno, Indonesia harus daulat bidang politik, mandiri di bidang ekonomi, serta berkepribadian dalam kebudayaan.

Sri Puryono menjelaskan, target KSBN memajukan, melestarikan serta membangkitkan kembali beragam budaya Indonesia yang adiluhung. Dalam hal ini, seni budaya bukan hanya karawitan, wayang, kethoprak, jathilan, maupun tari, tetapi berbagai dolanan tradisional juga termasuk budaya, aneka kuliner khas daerah.

"Ini yang perlu dirawat bersama, sehingga bisa mengangkat kembali budaya daerah yang selama ini sudah mulai luntur,” katanya seperti dilansir dari laman resmi Pemprov Jateng.

Dengan kepengurusan yang baru ini, diharapkan akan tumbuh semangat baru, motivasi, energi baru dalam organisasi KSBN Kota Semarang. Yaitu semangat dalam nguri-nguri budaya nusantara, menjaga kearifan lokal Provinsi Jawa Tengah. Jadikan KSBN di Kota Semarang ini sebagai wadah pembinaaan budaya, agar kemudian seluruh masyarakat merasa handarbeni dengan budaya sendiri.

“Saya yakin KSBN akan maju, ada banyak camat dan seniman dan budayawan. Semarang sudah ada Kandri, Gambang Semarang dan masih banyak lagi yang harus dikembangkan," pintanya.

Termasuk permainan tradisional gobak sodor dan kasti, jika dikemas dengan menarik, dapat bangkit kembali. Tidak kalah menarik adalah cerita atau sejarah tentang Ki Ageng Pandanaran. Kisah sejarah tokoh Kota Semarang itu bisa ditampilkan dalam kesenian kethoprak. Misalnya para camat sebagai pemain, sementara masyarakat menjadi penontonnya.

“Alhamdulillah Kota Semarang luar biasa dalam memajukan dan mengembangkan beragam budaya daerah, berbagai komunitas maupun elemen masyarakat dan pemerintah daerah nyengkuyung. Apalagi sekarang sedang mengembangkan di sektor wisata dan budaya,” terang alumnus UGM ini.

Sementara itu Ketua Umum KSBN Pusat Hendardji Supandji menyatakan, peran budaya sangat penting dalam memajukan suatu bangsa dan kehidupan peradaban. Aspek budaya pun sangat luas, antara lain menyangkut nilai-nilai tradisi, etika, dan tata krama.

“Semoga Jawa Tengah bisa menjadi barometer nasional dalam memajukan berbagai budaya daerah. Dengan budaya yang maju dan lestari, maka akan berdampak baik pula di sektor-sektor lainnya,” katanya.

Terlebih, imbuh Hendardji, Jawa Tengah kaya beragam budaya daerah yang memikat wisatawan berkunjung ke provinsi ini. Seperti halnya Bali yang mampu menarik wisatawan melalui kekuatan budaya. Bahkan, kunjungan wisatawan asing ke Bali mencapai 40 persen, sedangkan 60 persen lainnya ke berbagai penjuru nusantara, termasuk Jawa Tengah.

“Mengingat kunjungan wisatanya tertinggi maka tingkat penganggurannya paling rendah atau hanya satu persen, sedangkan nasional tujuh persen. Karenanya, dengan mengangkat budaya maka pariwisata akan meningkat dan berdampak pada pengurangan pengangguran,” bebernya. (Hum)

Komentar