Mentan Sumringah Lihat Panen Jagung Melimpah di Tuban

TUBAN: Sentra jagung nasional di kawasan Jawa Timur mulai memetik hasil panen. Gelaran panen raya di Jawa Timur berada di 7 kabupaten, yaitu Tuban, Lamongan, Lumajang, Jember, Kediri, Mojokerto, dan Pasuruan. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berkesempatan hadir dalam panen raya jagung di desa Talun, kecamatan Montong, Tuban, Jumat (15/2).

Amran tampak sumringah melihat hasil panen jagung yang melimpah di Tuban. Ia pun gembira bisa berdialog langsung dengan para petani. “Saya senang lihat para petani tersenyum dengan hasil panennya. Di sini kami memang untuk melayani, jadi kami datang tidak dengan tangan kosong,” kata Menteri.

Pada Februari ini, desa Talun, kecamatan Montong memanen sekitar 10 ribu ha lahan jagung. Sedangkan untuk Kabupaten Tuban keseluruhan memanen lebih dari 50 ribu ha lahan jagung.

Tuban merupakan salah satu sentra pertanaman jagung di Jawa Timur. Dengan tibanya masa panen jagung ini, Menteri Amran Sulaiman berharap para petani dapat mensuplai kebutuhan jagung peternak baik yang berada di wilayah Tuban, maupun di kabupaten lainnya.

“Kami berharap Bulog dapat membantu menyerap jagung petani saat panen raya seperti ini, sehingga dapat menjadi buffer stok. Kalau mekanisme ini berjalan baik petani tak akan lagi terjerat tengkulak,” kata Amran.

Amran berharap petani jagung dan peternak ayam mandiri dapat menikmati masa panen raya jagung saat ini melalui mekanisme distribusi dan stok yang baik.

Sukses panen jagung ini tak lepas dari kerjasama semua pihak, dari mulai stakeholder pertanian tingkat pusat hingga daerah, kelompok-kelompok usaha tani, perbankan dan masyarakat petani itu sendiri. Salah satu yang ikut mendorong sukses panen ini adalah Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan lewat bantuan alsintannya kepada petani.

Secara terpisah Dirjen Prasarana dan Sarana (PSP) Kementan, Sarwo Eddy mengatakan sudah menjadi kewajiban pihaknya untuk membantu petani jagung dalam usaha meningkatkan hasil pertanian mereka.

“Produksi jagung harus kita tingkatkan ke depan. Kami akan terus membantu para petani untuk mewujudkan hal tersebut. Saya juga mengharapkan para petani tetap semangat melakukan usaha tani dengan memproduksi pangan lokal, serta mencintai produk dalam negeri,” kata Sarwo Eddy.

Ditambahkan Sarwo Eddy Ditjen PSP sendiri akan melanjutkan program mekanisasi pertanian. Untuk tahun 2019, Kementan akan mengalokasikan alat mesin pertanian (alsintan) sebanyak 40.390 unit.

Alsintan tersebut berupa traktor roda dua sebanyak 13.911 unit, traktor roda empat 200 unit, pompa air 19.279 unit, rice transplanter 2.000 unit, cultivator 4.970 unit, dan excavator 30 unit.

Untuk kabupaten Tuban tahun ini mendapat bantuan pompa 4 dim 15, pompa 6 dim 16, tracktor roda 4 sejumlah 5 buah, tracktor roda 2 ada 19 dan cultivator 5.

Dikonfirmasi secara terpisah, informasi tentang panen jagung bulan Februari-Maret ini, juga sempat diutarakan oleh Ketua Asosiasi Petani Jagung Indonesia (APJI) Sholahuddin. Ia yakin bahwa produksi jagung bulan Februari-Maret bisa mencapai target yang ditetapkan pemerintah. Terlebih panen di tahun ini mencakup lahan yang luas.

Hasil produksi itu juga turut menegaskan bahwa kebutuhan jagung di Jawa Timur sudah akan tercukupi. “Harga jagung di Tuban selama ini tidak pernah di bawah Rp 3.000,” ujar Bupati Tuban Fathul Huda.

Ia menginformasikan bahwa harga jagung saat ini Rp 4.500 per kilogram. Harga ini, kata dia cukup menggembirakan dan menguntungkan bagi petani jagung maupun peternak.

“Petani tersenyum karena harga jagung tidak pernah di bawah Rp 3.000. Kami juga berterima kasih kepada Kementerian Pertanian karena telah banyak membantu,” tambahnya.(*)

Komentar