Dekat Dengan Milenial dan Kekinian, KMA Sepakat Tetap Perangi Hoaks

JAKARTA – Cawapres 01 KH Ma’ruf Amin (KMA) dekat dengan para milenial. Buktinya, KMA sangat akrab dan hangat saat menerima kunjungan rombongan 35 generasi zaman now. Mereka lalu membuat kesepakan. Deklarasi anti hoaks dan tetap menjaga pesatuan NKRI pun disuarakan.

Suasana kediaman KMA di Jalan Situbondo 21, Jakarta Pusat, terlihat ramai. Jumat (8/3), KMA menerima kunjungan 35 milenial. Mereka berasal dari berbagai lintas profesi. Ada artis, presenter, penyiar radio, filmaker, blogger, vlogger, enterpreneur, dan masih banyak lagi. Mereka tergabung dalam Relawan Utama Amanah Jokowi-Ma’ruf Amin Berkah (Rumah Jama’ah).

Rumah Jamaah ini dipimpin oleh Muhammad Farhan. Dalam rombongan hadir juga Asty Ananta, Ria Irawan, Chicha Koeswoyo, Nia Dinata, dan Wanda Hamidah. Uniknya, busana para artis milenial ini menyesuaikan. Mengenakan busana muslin, mereka pun terlihat sangat gagah dan anggun. Melihat para milenial berbusana muslim, Mantan Rais Aam PBNU itu mengalungkan sorban pada para selebriti itu.

Berikutnya, suasana kekeluargaan sangat kental. Para milenial ini tidak canggung untuk duduk lesehan. Mereka pun terlihat mengelilingi KMA. Suasana pun sangat hangat dan cair. Cawapres No 01 ini tampak bersemangat. Ia mengucapkan terima kasih atas dukungan dan perhatian para selebritis yang tergabung dalam Rumah Jama’ah.

Pembicaraan hangat pun mengarah kepada isu kebangsaan. Apalagi, saat ini marak bertebaran hoaks atau berita bohong hingga ujaran kebencian. Hoaks ini pun menjadi fitnah yang mengancam keutuhan bangsa dan negara. Untuk itu, semua pun sepakat. KMA dan milenial bergandeng tangan untuk tetap menjada keutuhan NKRI. Tidak lupa juga mengawal Pilpres 2019 agar bersih dari fitnah, hoaks, dan ujaran kebencian.

“Kita semua ingin Pilpres yang jujur. Pilpres berjalan secara baik. Sebab, Pilpres ini bukan perang. Ini jadi ajang mencari pemimpin yang terbaik. Karena itu, Pilpres jangan sampai merusak keutuhan dari bangsa dan negara,” papar KMA, Jumat (8/3).

Lebih lanjut, Mustasyar PBNU ini menegaskan, hoaks bisa menjadi sumber perpecahan bangsa. Sebab, saat ini hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian marak di masyarakat. Intinya, jangan biarkan hoaks dan efek negatif lain tumbuh di negeri ini. Ketentraman bangsa dan negara harus menjadi prioritas. KMA pun menambahkan, perbedaan pilihan harus dihormati.

“Kita ajak masyarakat untuk saling menghormati pilihan politik masing-masing. Kita sebagai bangsa itu bersaudara satu sama lain. Walaupun beda pilihan, jangan sampai membuat bangsa ini terpecah-belah. Apalagi, saling bermusuhan,” imbuhnya.

Menariknya, para milenial ini membacakan deklarasi gerakan anti hoaks. Ada 5 item pasal dalam Ikrar Generasi Milenial Anti Hoaks. Pembacaan deklarasi dipimpin oleh Muhammad Farhan dan Wanda Hamidah.

“Tunduk tertindas, bangkit melawan. Karena hoax adalah musuh yang harus dihancurkan,” seru Farhan.

Berikut Ikrar Generasi Milenial Anti Hoax selengkapnya:

1. Kami putra putri Indonesia bersumpah, berbangsa satu, bangsa yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan;
2.kami putra putri Indonesia bersumpah, bertanah air satu, tanah air tanpa fitnah, dan ujaran kebencian;
3. Kami putra putri Indonesia bersumpah, berbahasa satu, bahasa kebenaran dan kejujuran;
4. Kami putra putri Indonesia bersumpah, berjiwa satu, jiwa yang menjunjung tinggi persaudaraan dan menolak perpecahan;
5. Kami putra putri Indonesia bersumpah, bertekad satu, tekad amar Ma’ruf dengan cara yang amin, karena hoaks adalah munkar. (*)

Komentar