FKDT & Kemenag Jateng Gelar Ujian Akhir Bersama Nasional

Semarang – Dewan Pengurus Wilayah Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (DPW FKDT) Jawa Tengah menggelar Ujian Akhir Bersama Nasional (UABN) di 35 Kabupten/Kota se-Jawa Tengah. UABN yang dilaksanakan dari 25 – 28 Maret 2019 ini bekerjasana dengan Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah.

Ketua DPW FKDT Jawa Tengah Nur Syahid mengatakan, UABN sangat penting untuk mengukur kualitas lulusan Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) setelah para santri mengikuti proses belajar mengajar selama di MDT.

“UABN bermakna strategis untuk memetakan kondisi MDT yang bisa dijadikan tindak lanjut untuk meningkatkan manjemen, kurikulum pembelajaran dan pembenahan sarana dan prasarana pendidikan,” kata Syahid di Semarang, akhir Maret lalu.

“Jumlah peserta UABN tahun ini mencapai 63.910 peserta mengalami kenaikan di bandingkan dengan UABN tahun lalu,” sambungnya.

Menurut Nur Syahid, pihaknya mendapat dukungan Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kanwil Kemenag Jawa Tengah dalam pelaksanaan UABN. Dukungab tersebut antara lain berupa izin penggunaan aplikasi Monev Online “sipmadin” untuk menjaga kualitas UABN.

“Kasi Diniyah Takmiliyah Eni Sa’adah Kanwil Kemenag Jateng sangat mensupport penyelenggaraan UABN yang di dukung aplikasi sipmadin,” terang Syahid.

Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) FKDT Fatkhurronji mengatakan, DPP FKDT mengkoordinasikan penyelenggaraan UABN di seluruh wilayah di Indonesia. “UABN dimaksudkan sebagai upaya meningkatkan eksistensi MDT di tengah globalisasi dan modernissi”, kata Razi.

DPP FKDT bersama Direktorat PD Pontren Ditjen Pendidikan Islam Kemenag telah mempersiapkan kisi-kisi soal, naskah soal dan efektivitas monitoring dan evaluasi penyelenggraan UABN. “Kita ingin memastikan MDT melakukan ikhtiar peningkatan mutu pembelajaran dan kualitas lulusan melalalui UABN dengan baik,” kata Razi.

“DPP FKDT siap bermitra secara sinergis agar dapat memfasilitasi MDT dalam penyelenggaraan UABN dari mulai koordinasi, penyusunan soal sampai penggandaan soal ujian,” lanjutnya.

Razi berharap, Kemenag menerbitkan regulasi penerbitan ijazah santri sebagai tanda tamat menyelesaikan pembelajaran pada Madrasah Diniyah Takmiliyah. UABN secara nasional diikuti oleh 236.636 santri.(RB)

Komentar