Kemenpar Evaluasi Event Crossborder 2019, Bersiap Hadapi 2020

PONTIANAK – Kementerian Pariwisiata melakukan evaluasi kegiatan crossborder 2019. Evaluasi dilakukan dalam rapat koordinasi di Ruang Smokey Quartz, Hotel Golden Tulip, Pontianak. Kegiatan ini diselenggarakan Kamis (16/5). Sekitar pukul 10.00 – 15.30 WIB. Selain evaluasi, persiapan event crossborder 2020 juga dibahas.

Hadir dalam kegiatan itu Konsul Jenderal Republik Indonesia di Kuching Yonny Tri Prayitno, Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Adella Raung, Kepala BAPPEDA Provinsi Kalbar Moh Yusuf, Sekretaris Daerah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kalimantan Barat Yenny Susilawati.

Hadir juga Kepala Dinas Kumdag Kota Pontianak Haryadi, Kepala Dinas Pariwisata Kota Pontianak Syarif Saleh, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sanggau F. Meron, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kab. Bengkayang I Made Putranegara, Kepala Kantor Imigrasi Kelas III Putussibau Dios Dani, Kabid Pariwisata, Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat Mustarudin.

Tidak ketinggalan Kepala PLBN Badau, Bapak Agato, Kabid Pemasaran, Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Sambas Teguh Hardiansyah, Serta perwakilan dari Kepala PLBN Aruk & Entikong, Perwakilan CIQ Aruk & Entikong, Kepala Dinas Pariwisata Kapuas Hulu, Kadisperindagkop Sambas, Entikong, & Kapuas Hulu.

Menurut Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional II Kementerian Pariwisata Adella Raung, border area memiliki peran yang sangat penting.

“Ada amanat dari Presiden. Presiden berharap agar PLBN (Pos Lintas Batas Negara) dibangun tidak hanya sebagai perlintasan saja. Namun, manfaatnya dapat terasa bagi masyarakat setempat. Untuk itu, perlu sinkronisasi untuk menghidupkan kawasan PLBN,” tutur Adella.

Dalam kesempatan itu, Adella memberikan paparan singkat mengenai evaluasi kegiatan 2019. Terutama untuk event yang sudah berjalan.

“Yang menjadi bahan evaluasi antara lain Kunjungan Wisatawan, Perputaran Ekonomi, Kualitas Konten, Pemilihan Tempatdan Waktu, Koordinasi internal Pemda, juga Koordinasi PCO dengan Pemda,” kata Adella.

Ia juga menyampaikan highlight program kegiatan 2020. Rencana agenda yang akan digelar adalah Pekan Bazaar Cross Border, Festival Cross Border, serta calendar event cross border.

Pembahasan ini kemudian didiskusikan. Para peserta Rakor dibagi dalam 3 grup berdasarkan PLBN. Ada Aruk, Entikong, dan Badau. Tiap Grup diskusi terdapat perwakilan dari; Disparprov, Disparkab, PLBN, Imigrasi, Disperindagkop, serta BAPPEDA.

Acara dilanjutkan dengan paparan program kegiatan Cross Border 2020 oleh Dispar Sambas (Cross Border Aruk), Dispar Sanggau (Cross Border Entikong), serta Dispar Kapuas Hulu (Cross Border Nanga Badau). Masing-masing dispar juga memaparkan usulan kegiatan.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani mengatakan, masukan dari kegiatan ini sangat penting.

“Seluruh masukan dari forum ini, akan menjadi bahan Evaluasi kegiatan 2019. Semua sudah dicatat untuk menjadi perbaikan kegiatan selanjutnya. Sedangkan usulan kegiatan 2020 akan kami jadikan bahan dalam rapat bersama kementerian dan lembaga pusat di Jakarta. Kemudian akan diverifikasi untuk menjadi program kegiatan 2020,” papar Rizki.

Menteri Pariwisata Arief Yahya, kembali mengingatkan pentingnya crossborder untuk merealisasikan target kunjungan wisatawan mancanegara.

“Crossborder sangat mendukung pencapaian target. Namun, jika ingin hasilnya maksimal, harus ada semangat Indonesia Incorporated yang melandasinya. Kolaborasi antar instansi juga penting dilakukan. Tujuannya agar event cross border bisa lebih menarik lagi,” pungkasnya.(*)

Komentar