Menpar Dorong Pengembangan Ekowisata Danau Toba

TOBASA – Kawasan Wisata Super Prioritas Danau Toba semakin menggeliat. Keberadaannya terus didorong untuk berdenyut kencang. Seluruh perkembangannya terus dimonitor oleh kementerian dan lembaga negara terkait. Termasuk juga Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Sebelum menjemput menjemput Presiden Joko Widodo di Bandara Silangit, Senin (29/7), Menpar melakukan kunjungan kerja. Ia mengunjungi sejumlah destinasi dan amenitas di Danau Toba.

Setidaknya ada tiga lokasi yang dikunjungi Menpar Arief hari ini. Mulai Taman Eden 100, The Kaldera Toba Nomadic Escape, hingga Batikta Rest Area.

Menurut Menpar Arief, salah satu atraksi yang potensial dikembangkan di Danau Toba adalah ekowisata. Sebuah kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam.

Seperti halnya ‘Taman Eden 100’ yang berada di Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa). Menpar mengatakan destinasi ini memiliki potensi sumber daya alam tinggi. Bahkan sangat cocok bagi wisatawan yang ingin mencari pengalaman baru berwisata.

“Taman Eden itu tamannya Adam dan Hawa, berlatar hutan yang sangat bagus dan sejuk. Sangat cocok bagi wisatawan yang ingin mencari pengalaman baru berwisata,” kata Menpar Arief.

Ucapan Mantan Dirut Telkom itu jelas tak terbantahkan. Taman yang ditumbuhi 100 jenis tanaman berbuah ini terletak di atas ketinggian 1.100 sampai dengan 1.750 meter di atas permukaan laut.

Taman ini juga memiliki pesona alam indah lainnya, seperti Air Terjun, Goa Kelelawar, Bukit Manja, hingga Kebun Anggrek Toba. Bonusnya pemandangan indah Danau Toba dari ketinggian.

Aktivitas yang dapat dilakukan wisatawan di kawasan ini pun banyak. Selain terdapat camping ground, wisatawan juga bisa melakukan tracking hingga memetik berbagai buah yang ada di taman ini.

Setelah menelurusi Taman Eden, Menpar yang didampingi pengelola ‘Taman Eden 100’, Marandus Sirait dan Dirut BOPDT Arie Prasetyo mencicipi minuman di kedai kopi yang berada di dalam Taman.

“Kedepannya akan ada pengembangan lebih lanjut seperti restoran kemudian warung kopi bernuansa ekowisata yang menyasar para millenials,” kata Menpar.

Menpar Arief Yahya juga sempat mencicipi kudapan berbahan Andaliman, rempah endemik yang tumbuh di sekitar Danau Toba. Hampir semua makanan khas Batak menggunakan andaliman sebagai bumbu.

“Bagi wisatawan yang datang ke Danau Toba jangan lupa mampir ke Taman Eden 100. Merasakan langsung kesejukan alamnya serta mencicipi olahan dari Andaliman. Kalau di Jawa, Andaliman ini mirip merica,” kata Menpar.

Selepas dari Taman Eden 100, Menpar Arief melanjutkan kunjungannya ke The Caldera Toba Nomadic Escape. Sebuah destinasi yang terletak di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional atau KSPN Danau Toba. Tempat wisata ini berdiri di Lahan Zona Otorita Pariwisata Danau Toba, Kecamatan Ajibata, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara seluas 386 hektare.

Terkait rencana kunjungan Presiden ke Danau Toba, Menpar menegaskan bahwa kunjungan tersebut merupakan bagian dari 4 destinasi wisata super prioritas yang ditinjau Presiden. Mulai dari Labuan Bajo Danau Toba, Mandalika, dan Borobudur.

Dijadwalkan, presiden akan meninjau sarana dan prasarana transportasi serta pariwisata di tiga kabupaten di Danau Toba. Dari mulai Kabupaten Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, dan Samosir. Presiden akan melakukan kunjungan kerja selama tiga hari, dari tanggal 29-31 Juli 2019.

Hari pertama, Presiden akan meninjau lokasi wisata The Kaldera di Tobasa, meninjau Pelabuhan Ajibata, Parapat dan mengunjungi Pelabuhan Ambarita Samosir.

Hari kedua, Presiden akan melihat wisata Pasir Putih, Pantai Parbaba, Tenun, Rumah Budaya Sihombing, Jembatan Tano Panggol.

Hari ketiga, Presiden akan menuju Muara ke Taman Sipinsur dilanjutkan ke pasar Tradisional Siborong-borong, dan kembali ke Jakarta.(**)