Bertemu Menag, Monsinyur Ayuso Apresiasi Kerukunan Indonesia

Vatikan – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin diterima Presiden Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama Takhta Suci Vatikan, Mgr. Miguel Angel Ayuso Guixot.

Ikut mendampingi, Romo Markus Solo SVD dan Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci Vatikan Antonius Agus Sriyono. Pertemuan berlangsung di kantor Mgr. Ayuso di samping lapangan Santo Petrus Vatikan, Kamis (03/10).

Mgr. Ayuso menyampaikan rasa senangnya atas kunjungan Menag. Dirinya banyak mendengar tentang keharmonisan dan keindahan Indonesia. Dia juga mengapresiasi Pancasila yang menjadi dasar dan perekat keberagaman yang hidup di Indonesia.

“Indonesia yang beragam itu mampu hidup bersama dalam keharmonisan dan kerukunan yang bisa menjadi contoh bagi dunia,” ujarnya memberi apresiasi.

Menag mengungkapkan rasa terima kasih bisa diterima oleh Mgr. Ayuso. Mewakili pemerintah Indonesia, Menag sampaikan rasa syukur atas dipilihnya salah satu putra terbaik Indonesia oleh Paus Fransiskus menjadi Kardinal, yaitu Mgr Ignatius Suharyo. Mgr. Ayuso juga menjadi salah satu yang akan dilantik menjadi Kardinal.

Dalam kesempatan itu, Menag dan Mgr. Ayuso juga berdiskusi tentang moderasi. Menurut Menag, piagam kesepakatan persaudaraan kemanusiaan oleh Paus Fransiskus dengan Sheikh Al-Azhar Ahmad Muhammad Al-Thayeb di Abu Dhabi amat sejalan dengan program moderasi beragama yang dalam beberapa tahun terakhir digaungkan Kementerian Agama.

“Indonesia akan terus berusaha ikut berkontribusi untuk perdamaian dunia dengan mengembangkan cara hidup beragama yang moderat, terbuka, dan inklusif,” ujarnya.

Menag berharap, ke depan, kerjasama bilateral Vatikan dan Indonesia, khususnya dalam hal membangun peradaban perdamaian dunia, dapat terus ditingkatkan melalui berbagai program nyata dalam bidang keagamaan.

Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama, Tahta Suci Vatikan adalah salah satu komisi yang dinilai penting oleh Sri Paus Fransiskus. Dewan ini berperan sentral dalam keikutsertaan Gereja Katolik membangun dunia yang lebih damai dengan pendekatan keagamaan dan kemanusiaan.

Sri Paus Fransiskus dalam banyak kesempatan dan kebijakannya terus mendorong dunia untuk selalu terbuka bagi sesama dengan berlandaskan semangat dan nilai keagamaan masing-masing, selalu dapat bertemu di dalam sisi kemanusiaan. (Kemenag)