Buka INCRE 2019, Menag Bicara Kontribusi Agama Bangun Peradaban

Bintaro – Menag Lukman Saifuddin membuka sekaligus menyampaikan keynote speech pada International Conference on Religion and Education (INCRE). Gelaran perdana ini berlangsung di Bintaro, Tangerang, 8-10 Oktober 2019.

Ada 80 peserta aktif yang akan mendiskusikan puluhan makalah dengan tema agama dan pendidikan. Makalah tersebut dipilih dari hasil call for paper jelang penyelenggaraan INCRE 2019.

Menyampaikan keynote speech, Menag mengawalinya dengan pertanyaan: sumbangsih apa yang bisa diberikan agama dalam membangun peradaban di era global?

Menurut Menag, agama faktor penting untuk memberi kesadaran manusia akan keterbatasan dan keragamannya. Kesadaran akan keragaman, berbuah sinergi.

Dikatakan Menag, ada tiga esensi agama. Pertama, memanusiakan manusia. Agama selalu berorientasi pada kepentingan sosial.

“Jika ada bentuk pengamalan keagaman yang justru bertolak belakang atau merendahkan harkat kemanusian atau bahkan meniadakan eksistensinya, ini sudah berlebihan,” jelas Menag di Bintaro, Selasa (08/10).

Kedua, menghormati kesepakatan bersama. Setiap agama berbicara pentingnya adanya kesepakatan bersama. “Setiap manusia punya keterbatasan sehingga muncul keberagaman. Karena beragam, diperlukan konsensus atau kesepakatan,” tuturnya.

Ketiga, menjaga ketertiban umum. Agama hadir untuk mewujudkan ketertiban umum. Kedamaian syarat mutlak manusia dapat menjaga harkat dan martabatnya. “Suasana damai harus terus dijaga,” tegasnya.

Menurut Menag, pendidikan menjadi cara yang sangat efektif untuk menebarkan esensi agama. Dan, pendidikan yang paling strategis adalah pendidikan keluarga.

“Kemenag dalam beberapa tahun terakhir mengembangkan pendidikan pra nikah. Pendidikan anak penting. Pendidikan buat calon orang tua jauh lebih penting,” pesannya.

“Pendidikan keluarga sangat strategis untuk berikan pemahaman bagaimana cara beragama yang moderat,” lanjutnya.

Menag berharap, INCRE 2019 menghasilkan rumusan pemikiran terkait agama dan pendidikan yang bisa memperkaya khazanah dan dapat ditindaklanjuti pada level program dan kegiatan.  (kemenag)