Kemenag Perkuat Karakter Keagamaan Mahasiswa di Kampus Umum

Mataram – Beberapa hasil penelitian menunjukkan temuan adanya sejumlah mahasiswa perguruan tinggi umum yang diindikasikan terpapar pemahaman radikalisme dan intoleran. Merespon hal tersebut, Kementerian Agama akan memperkuat karakter serta pemahaman keagamaan para mahasiswa dengan materi-materi Islam yang ramah.

“Penguatan kerakter keagamaan mahasiswa sangat urgen, khususnya bagi mahasiswa tingkat dasar. Mahasiswa harus dibekali konsep dan metodologi Islam Rahmatan lil alamin,” kata Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Rohmat Mulyana Sapdi di Mataram, NTB, Jumat (4/10) akhir pekan kemarin.

Menurut Rohmat, pembinaan perguruan tinggi menjadi tanggung jawab Kementerian Ristek Dikti. Namun, khusus dalam penyelenggaraan pendidikan agama, itu menjadi tugas Kementerian Agama. Hal ini berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007, maka sinergisitas antar dua  kementerian  ini  sangat dibutuhkan.

Sebelumnya, dalam sambutannya Direktur PAI ini menyatakan Pengelolaan Pendidikan Agama Islam (PAI) di Perguruan Tinggi Umum (PTU) perlu mendapatkan perhatian serius, karena PAI pada PTU ini merupakan garapan baru yang baru dimulai pada tahun 2017. “Saat ini Direktorat PAI telah menyiapkan regulasi terkait standar penyelenggaraan Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum,” imbuh Rohmat.

Pada kesempatan yang sama, Guru Besar Universitas Negeri Mataram, Mahsun menyatakan bahwa mahasiswa saat ini dikepung oleh perubahan global  dan perubahan sosial dengan sejumlah implikasinya. “Tantangan besar mahasiswa yang dihadapi adalah perubahan global dan perubahan sosial.  Perubahan  global sebagai konsekuensi logis  perkembangan dan kemajuan Ilmu pengetahuan dan teklonologi berimplikasi pada pergeseran nilai seperti  dehumanisasi bahkan despritualisasi,” jelasnya.

Menurut Mahsun, dampak dari kekeringan spiritual, sangat memungkinkan mahasiswa terpapar paham-paham  dan perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai keagamaan. Penguatan karakter mahasiswa mutlak dilakukan di setiap kampus. “Tapi, karena sistem tingkah laku dan kepribadian sangat dipengaruhi oleh sistem nilai keagamaan, maka penguatan kerakter keagamaan harus dilakukan secara komprehensif  dan terintegrasi, tidak hanya menjadi tanggung jawab dosen agama, melainkan seluruh civitas akademika,” tuturnya.

Sebelumnya, Kasubdit PAI pada PTU, Nurul Huda menjelaskan bahwa kegiatan ini dihadiri tidak kurang  dari 150 mahasiswa perwakilan perguruan tinggi umum se-NTB. Nurul menjelaskan, bahwa kegiatan ini bermaksud untuk memberikan penguatan karakter keagamaan mahasiswa sehingga menjadi ikhtiar preventif agar mahasiswa  memiliki sikap moderat, tasammuh  dalam beragama.

Untuk maksud tersebut, lanjut Nurul lagi, pihaknya menghadirkan narasumber yang kompeten, diantaranya Fuad Jabali dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Guru Besar UIN Mataram, Masnun Tahir M. Turhan Yani dari Universitas Negeri Surabaya.

“Kegiatan semacam ini, direncanakan akan dilaksanakan pada tiga wilayah, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan dan Sumatera Barat. Lalu, pada akhir kegiatan, peserta mengikrarkan diri menjadi  Agen Islam rahmatan lil alamin  di kampus masing-masing,” demikian disampaikan Kasi Bina Keagamaan Mahasiswa Subdit PAI pada PTU Adimin Diens. (kemenag)