Kunjungi Asisi, Menag Napak Tilas Pertemuan Tokoh Agama Dunia

Asisi – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin tengah melakukan kunjungan kerja ke Vatikan, Roma. Selain bertemu dengan Sri Paus Fransiskus dalam audiensi umum,  Menag berkunjung ke Asisi, kota yang menjadi saksi pertemuan tokoh agama dunia.

Sejarah mencatat, pada 33 tahun lalu Asisi menjadi tempat pertemuan historis para tokoh agama dunia. Tepatnya pada 27 Oktober 1986, saat Santo Paus Yohanes Paulus II mengundang wakil-wakil agama Kristiani dan agama-agama besar dunia untuk berkumpul dan berdoa bagi perdamaian dunia.

Pertemuan itu sebagai langkah mengatasi kesalahpahaman, ketidakpercayaan, dan sikap tertutup satu sama lain. ‘Damai adalah ladang kerja untuk kita semua’ menjadi pesan yang disampaikan Santo Yohanes Paulus II di tengah suasana perang dingin. “Let’s keep spreading the message of Peace and living the spirit of Asisi,” kata Santo Yohanes Paulus II saat itu.

“Spirit Asisi untuk dunia yang damai, serta peran dan fungsi strategis para tokoh agama dunia harus menjadi inspirasi untuk terus berjuang membangun dunia sebagai tempat hidup bersama yang lebih damai dan semakin humanis,” terang Menag di Asisi, Rabu (02/10).

Menag diterima dua Imam yang berasal dari Sumatera Utara yang tinggal di Biara Santo Fransiskus di Asisi. Hadir juga sejumlah Biarawati Indonesia yang berasal dari Flores yang tinggal di Biara Induk Santa Klara di Asisi.

Menurut Menag, Asisi juga mengingatkannya pada kesepakatan kemanusiaan yang ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan Ulama Besar Al-Azhar Sheikh Ahmad Muhammad al-Thayyeb di Abu Dhabi. Jauh sebelum itu, terjadi juga pertemuan antara Santo Fransiskus Asisi dengan Sultan Malik al-Kamil pada tahun 1219, seorang penguasa Mesir dan sepupu pahlawan dan pejuang besar Mesir yakni Saladin. Nama terakhir adalah tokoh yang pada 2 Oktober 1187 berhasil merebut Yerusalem dari tangan pasukan Frank.

“Pertemuan Santo Fransiskus dengan Al-Kamil saat itu bertujuan mengupayakan perdamaian dan mengakhiri perang yang telah menelan demikian banyak korban jiwa dan menghilangkan rasa saling benci dan dendam antara umat Kristen dan Islam,” ujar Menag.

Secara geografis, Asisi adalah salah satu kota indah yang letaknya di perbukitan dalam wilayah Provinsi Perugia, kurang lebih 2,5 jam perjalanan dari kota Roma. Asisi memiliki luas sekitar 187 km persegi dengan pemandangan sekeliling yang indah. Asisi sangat terkenal dalam sejarah dan tradisi kekristenan sebagai tempat lahirnya orang suci Santo Fransiskus dan Santa Klara. Santo Fransiskus mendirikan sebuah tarekat religius Fransiskan yang anggotanya tersebar di seluruh dunia dengan menghayati semangat pelayanan dalam kemiskinan untuk Tuhan dan sesama.

Pada tahun 2000, UNESCO menjadikan kompleks Asisi sebagai situs warisan dunia. Kota Asisi serasa menjadi hidup kembali sejak Uskup Agung Argentina Jorge Mario Bergoglio terpilih menjadi Paus dengan mengambil nama pelindung Fransiskus dan dikenal sebagai Paus Fransiskus. (kemenag)