Pasar Digital Puri Bambu Bandung Diminta Inovatif dan Berkelanjutan

Jakarta – Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya meminta destinasi digital Pasar Puri Bambu di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, memiliki inovasi produk agar berkelanjutan serta berdampak bagi masyarakat setempat.

Menpar Arief saat meresmikan destinasi digital Pasar Puri Bambu, Jumat (11/10/2019), menjelaskan kekuatan destinasi digital adalah menggunakan sosial media.

Untuk itu Menpar meminta Pasar Puri Bambu harus terus kuat dalam membangun konsep destinasi digitalnya. Pasar itu menjadi satu dari 64 destinasi digital yang ada di Indonesia.

Ia menyarankan, Pasar Puri Bambu agar menekankan kuliner sebagai kekuatan dalam berpromosi sehingga harus ada inovasi produk di dalamnya agar dikenal masyarakat dan berkelanjutan.

“Yang tidak kalah penting, destinasi digital harus melibatkan masyarakat sejak awal. Dari tempat parkir hingga pedagangnya. Yang utama juga adalah destinasi digital harus cantik jika difoto. Karena kebutuhan anak muda saat ini adalah ‘esteem economy’. Ekonomi pengakuan. Maka harus juga instagramable,” kata Menpar.

Apalagi Bandung memiliki keunggulan budaya yang luar biasa dengan daya tarik wisata halal yang juga terbaik. “Dan yang paling bisa digunakan di Bandung adalah harus ada Nomadic Tourism, jika itu semua dikembangkan dengan baik, maka akan menjadi destinasi kelas dunia,” kata Menpar Arief.

Sementara itu, Bupati Bandung Dadang M. Naser dalam sambutannya mengatakan destinasi digital di Bandung menjadi bukti keseriusan pemerintah untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai sektor unggulan.

“Ini akan menjadikan Kabupaten Bandung semakin semangat meningkatkan pariwisatanya. Kami akan dukung destinasi ini dengan juga meningkatkan kuliner kami, fashion kami, alam kami dengan melibatkan generasi milenial dalam mempromosikannya,” kata Bupati.

Bupati juga mengakui pariwisata akan menjadi sumber pendapatan yang potensil untuk masyarakat sekitar Kabupaten Bandung. “Dengan jumlah 3,9 juta orang, maka masyarakat Kabupaten Bandung harus bangkit, harus makmur, di era digital seperti ini kita semua harus menghilangkan kata menganggur, destinasi digital yang diluncurkan ini menjadi salah satu wadahnya,” kata Bupati.

Hadirnya berbagai atraksi yang menarik membuat ratusan pengunjung yang didominasi generasi milenial begitu antusias mendatangi destinasi ini. Selain itu, berbagai workshop hingga sajian kuliner khas membuat pembukaan destinasi ini makin kaya warna.

Daerah Cimenyan sendiri terkenal dengan potensi kuliner berupa tape singkong atau peuyeum dan madu. Selain itu, ada olahan pangan lain dari singkong, jagung, tepung beras dan sayur sayuran serta umbi-umbian. Di pasar ini juga dihadirkan minuman tradisional berupa bandrek dan bajigur. (kemenpar)