KAI Hadiri ARCEO ke-41 di Thailand

PT Kereta Api Indonesia (Persero) turut hadir dan menyemarakkan ASEAN Railways CEOs’ (ARCEO) ke-41 di Centara Grand Central Plaza Ladprao, Bangkok, Thailand. Pertemuan rutin tahunan pimpinan operator perkeretaapian di kawasan Asia Tenggara ini berlangsung selama 3 hari, 29-31 Oktober 2019 serta dihadiri oleh Direktur Utama KAI, Edi Sukmoro dan Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha KAI, Amrozzi Hamidi. Tema yang dibawa KAI adalah Traveling with Millenial.

ARCEO ke-41 dibuka secara resmi oleh State Railway of Thailand Acting Governor Voravuth Mala selaku ketua penyelenggara serta para CEO. Setelah itu berbagai acara pun diselenggarakan seperti launching Web Portal Asean Railways yang dapat diakses pada www.aseanrailways.org, Plenary Session, Keynote Speech, serta CEOs & Working Group Breakout Session.

Dalam CEOs & Working Group Breakout Session hari pertama ini, Direktur Utama KAI, Edi Sukmoro serta beberapa delegasi KAI lainya membawakan presentasi diantaranya terkait perkembangan perusahaan antara lain pengembangan aplikasi KAI Access, inovasi angkutan batubara dan logistik, keindahan dan pendayagunaan bangunan heritage, inovasi operasi kereta, manajemen anak perusahaan, keandalan sarana kereta dan lain sebagainya sejumlah kurang lebih 15 materi paparan.

Edi Sukmoro mengatakan bahwa ARCEO ini menjadi ajang untuk saling berbagi pengalaman masing-masing perusahaan dalam hal pengelolaan maupun produk perkeretaapian.

“Kita juga mengekspose produk-produk perkeretaapian milik Indonesia, contohnya seperti PT Inka yang meproduksi kereta dan PT Len yang membuat sigaling system perkeretaapian. Pertukaran pengalaman ini sangat baik sekali bagi Indonesia,” ungkapnya. Ia berharap Indonesia dan semua negara yang tergabung dalam ARCEO ini dapat menjadi market leader di Asia.

Di tempat lain, Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha KAI, Amrozi Hamidi juga menyempatkan untuk berkunjung ke Stasiun Sentral Bang Sue untuk melihat operasi kereta api serta pengembangan stasiun yang sedang berjalan.

Hari kedua, para CEO diajak untuk melacak sejarah Thailand pada periode Ayutthaya dengan mengunjungi candi yang didirikan pada periode Ayutthaya. Candi tersebut berusia lebih dari 100 tahun seperti candi Wat Mahathat. Selain itu juga mengunjungi candi kepala patung Buddha di akar pohon pipal, candi Wat Phrasisanphet. Wat Phrasisanphet dibangun di situs lama istana pada tahun 1350 oleh Raja U-thong. Obyek-obyek tersebut dikunjungi untuk menunjukkan pariwisata Thailand yang dipromosikan dengan kereta api dimana semuanya dapat dengan mudah dijangkau dengan transportasi umum berbasis rel ini.

Pada hari terakhir semua peserta ARCEO diajak melakukan kunjungan ke Stasiun Sentral Bang Sue yang sedang berada dalam tahap pembangunan. Stasiun megah yang nantinya akan menjadi penghubung dengan negara Malaysia serta Vietnam tersebut diperkirakan akan selesai pada tahun 2021. Stasiun Bang sue akan terdiri dari 4 lantai. Selanjutnya adalah giliran Stasiun Wat Samian Nari yang dikunjungi oleh para delegasi.

ARCEO ke-41 ditutup secara resmi melalui closing ceremony. Pada saat seremoni penutupan, dilakukan juga penandatanganan laporan oleh semua kepala delegasi. Kemudian, Voravuth Mala yang bertindak sebagai Ketua Penyelenggara dalam konferensi kali ini pun membacakan kesimpulan-kesimpulan selama penyelenggaraan ARCEO ke-41.

Amrozi Hamidi mengatakan pertemuan antar operator kereta api se-ASEAN ini menjadi momen penting bagi masing-masing negara di ASEAN untuk berbagi pengetahuan seputar perkembangan di sektor kereta api. Selan dari pemaparan materi, KAI mendapat banyak tambahan pengetahuan dengan terselenggaranya kegiatan ini. Contohnya adalah dengan melihat pengembangan-pengembangan stasiun yang terintegrasi dengan bangunan lain seperti mall, hotel, dan terminal. Berikutnya, ARCEO ke-42 akan diselenggarakkan  di Vietnam.

ARCEO ke-41 ditutup dengan meriah melalui Farewell Party yang menampilkan kebudayaan masing-masing negara. (kai)