Penggunaan Teknologi Sport Science di Timnas U19

Tim nasional Indonesia U19 terus mengasah kemampuan sepak bola mereka, dalam pemusatan latihan di Alpine Football Camp Training, Chiang Mai, Thailand. Memasuki hari ketiga latihan, Kamis (23/1), penggunaan teknologi sport science tersemat di dada setiap pemain.

“Dalam pemusatan latihan ini kami para pelatih menerapkan program untuk meningkatkan daya tahan fisik pemain, seperti yang saya katakan di awal saya menjadi pelatih tim nasional Indonesia, saya akan fokus disitu. Saya juga mendatangkan tim fisik dari Korea Selatan,” buka Shin Tae Yong.

“Kami juga mengadakan tes fisik untuk para pemain. Hasilnya, cukup memuaskan. Akan terus ditingkatkan sepanjang pemusatan latihan disini. Penggunaan GPS untuk tes fisik juga digunakan,” sambungnya.

Memang, sejak hadir di Thailand, 28 orang pemain yang lolos dari seleksi lima hari di Cikarang itu, langsung menerima latihan fisik dari Shin Tae Yong dan jajaran pelatih lainnya.

Penggunaan alat GPS Sport Vest itu merupakan inovasi teknologi hasil kerja sama Australian Institute of Sport (AIS) dan Cooperative Research Centres (CRC). Awalnya, teknologi ini digunakan untuk memaksimalkan performa atlet Australia.

GPS Sport Vest pertama kali diperkenalkan di Melboune pada 2006. Ada sejenis alat berbentuk kotak yang diletakkan pada bagian belakang GPS Sport Vest. Alat ini nantinya akan mengirimkan data soal pergerakan pemain, jarak tempuh berlari, dan kecepatan. Data-data tersebut nantinya dikirim ke aplikasi yang terhubung di smartphone.

Secara garis besar, alat ini berguna untuk mengukur kemampuan seorang pemain dalam mengikuti sesi latihan. Dengan demikian, GPS Sport Vest dapat meningkatkan performa seorang pemain, meminimalisasi cedera, dan mendukung proses pemulihan cedera.

Biasanya, dalam satu tim tak semua pemain menggunakan alat tersebut. Namun, karena ini pemusatan latihan pertama untuk semua pemain hasil seleksi, maka pelatih, memasangnya di semua pemain.

Dalam tim ini juga lengkap secara sport science-nya. Selain kepelatihan, juga ada pelatih fisik, dokter, fisioterapi dan rehabilitasi, relaksasi, gizi, psikologis, dan bagian peneliti (researcher). Tujuannya adalah secara bersama mewujudkan sebuah program latihan, atau sebuah materi, untuk membentuk skuat yang fit, bugar, dan bebas cedera dalam menghadapi pertandingan.

Selain penjelasan diatas, latihan lain juga diberikan oleh Shin Tae Yong beserta jajaran pelatih lainnya. Latihan dasar, seperti passing (short passlong pass, dan lainnya) dan juga latihan bebas selama kurang lebih 10 menit. (pssi)