Aroma khas yang keluar dari vagina bukanlah hal yang aneh, justru itu adalah hal yang paling wajar dan terjadi pada setiap wanita.
“Vagina memang (mengeluarkan bau). Vagina memiliki microbiome yang terdiri dari bakteri dan yeast, kebanyakan dari mereka sangat membantu,” jelas Mary Jane Minkin, M.D., clinical profesor dari Yale University School of Medicine di New Haven, AS.
Namun, lanjut dia, ada masa di mana aroma ini sangat lain dari biasanya, dan harus mendapatkan perhatian serius dari mereka yang mengalaminya.
Berikut beberapa aroma vagina yang menandakan ada yang salah dengan daerah kewanitaan Anda seperti diambil dari WomensHealthMag.com:
1. Bau amis
Hal ini biasanya disebabkan oleh bacterial vaginosis (BV). Menurut CDC, kondisi ini terjadi ketika vagina kehilangan pH alaminya akibat pertumbuhan bakteri jahan yang berlebih. Penggunaan gel pH yang dijual bebas di pasaran dapat mengembalikan membantu mengatasi hal ini.
2. Berbau ragi (yeast)
Infeksi yeast memang tidak bau, namun mengeluarkan cairan berwarna seperti keju cottage dan menyebabkan gatal di sekitar area terdampak. Warna memerah dan rasa perih saat buang air kecil juga menjadi ciri kondisi ini. Untuk kasus ini, Anda perlu memeriksakan kondisi ini langsung ke dokter.
3. Musky
Aroma musky biasanya disebabkan oleh penggunaan pakaian dalam berbahan sintesis yang tidak dapat menyerap keringat. Namun tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari hal ini. Cukup bersihkan dengan air ketika mandi dan semuanya akan baik-baik saja.
4. Bau busuk
Ini biasanya disebabkan oleh penggunaan tampon yang terlalu lama (terperangkap di dalam) yang memicu pertumbuhan bakteri dalam jumlah besar. Anda butuh bantuan ob-gyn untuk kasus ini.
5. Metalik
Darah menstruasi dapat menyebabkan perubahan pH vagina, membuatnya berbau seperti tembaga. Aroma ini akan hilang setelah dibersihkan. Namun jika aromanya tak kunjung hilang, dapat diatasi dengan OTC Vinegar dan air. Hindari penggunaan sabut berparfum keras, karena hanya akan menambah masalah lebih panjang.
(ruf)
Komentar