Berharap Debat Capres Jadi Jaminan Rakyat Tak Akan Dibohongi

Jakarta, liputan.co.id – Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah menyatakan rakyat Indonesia masih memerlukan pertandingan atau adu narasi antar calon presiden (capres) menjelang pemilu presiden 2019 nanti.

Hal itu dikatakan Fahri, menyikapi Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman yang menyebut pihaknya berencana menggelar debat pasangan capres dan cawapres sebanyak lima kali atau sama dengan Pemilu Presiden 2014.

“Rakyat masih memerlukan pertandingan narasi Capres, sehingga kita akan mendengar setidaknya Pak Prabowo dan Pak Jokowi memberi arah, kita mau ke mana di 2019-2024 nanti,” kata Fahri kepada wartawan, lewat rilisnya, Senin (22/10).

Menurut Wakil Ketua DPR ini, rakyat ingin mereka (dua kandidat capres) bersahutan menjawab pertanyaan-pertanyaan. Jika tidak ujarnya, pilpres 2019 ini jadi mirip tawuran anak SMA.

“Mubazir waktu kita untuk nonton tawuran anak SMA dan tawuran antar-warga sosial media, antara rakyat republik kampret dan cebong,” kata anggota DPR dari Nusa Tenggara Barat itu.

Belum lagi lanjut Fahri, di antara tema perkelahiannya adalah tentang siapa yang bohong dan siapa menebar berita bohong atau hoax. Dan, semua itu dilakukan dalam keadaan bohong dan hoax.

“Sementara rakyat, apa jaminannya rakyat akan mendapatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi? Keadilan yang sama? Harga-harga yang lebih murah, pendapatan yang lebih tinggi, jaminan hidup, kesehatan, pendidikan dan lain-lain yang lebih baik? Dan apa jaminan rakyat tak akan dibohongi?,” tanya dia.

Karena itu, Fahri mengimbau semua pihak untuk mengajak KPU dan semua penyelenggara pemilu 2019 agar suasana debat capres nanti, lebih menguntungkan bagi rakyat.

“Jangan bikin tempat bagi kandidat untuk malas dan bersembunyi tanpa mengungkapkan pikiran dan rencananya,” pungkas Fahri.

Komentar