Fahri Hamzah: Pak Jokowi Tolonglah Lihat Tempat Kami

Lombok, liputan.co.id – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah saat mengunjungi lokasi gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), bersama para relawan untuk menyerahkan bantuan yang berhasil dikumpulkannya dari beberapa kolega dan keluarganya, kembali mengusulkan ke pemerintah untuk menjadikan status bencana di Lombok sebagai bencana nasional.
“Hari ini saya tiba kembali di pulau Lombok, sebuah pulau yang malang akibat dilanda musibah gempa yang bertubi-tubi. Jadi, saya mengusulkan kepada pemerintah untuk menjadikan status bencana di sini sebagai bencana nasional,” kata Fahri kepada wartawan di Lombok Utara, NTB, Rabu (8/8/2018). Pernyataan ini dilontarkannya karena ada pernyataan pemerintah terkait status gempa Lombok bukan bencana nasional.
Usulan tersebut ujarnya, karena hampir 800-an kali getaran dan 2 kali puncak yang mematikan. Senin, 30 Juli 2018 11.48 PKL 29 Juli 2018 Gempa bumi berkekuatan 6,4 pada skala richter mengguncang, pulau utama Nusa Tenggara Barat ini. disebabkan aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust).
“Dampak gempa itu sangat terlihat di Sambalia dan Sembalun – Lombok Timur, beserta Bayan Lombok Utara. Sebagian rumah-rumah warga hancur rata dengan tanah, fasilitas ibadah, pendidikan dan kesehatan juga retak-retak bahkan roboh,” jelasnya.
Di gelombang I ini, lanjut pimpinan DPR Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) itu, selain robohnya beberapa infrastruktur dan rumah warga, kurang lebih 20 orang warga dan wisatawan meninggal dunia, ratusan luka-luka dan ribuan yang bertahan di tenda-tenda pengungsi.
“Alhamdulillah, respon pemerintah cepat. Bantuan dari berbagai NGO dan lembaga charity mengalir sampai kepada korban. Sepanjang jalur Sambalie, Sembalun, kamp-kamp pengungsi dengan bantuan dari berbagai elemen masyarakat. Di saat seperti inilah, kita berbagi,” ucapnya.
Namun, gempa pada tanggal 5 Agustus kali ini, dampaknya jauh lebih parah. Jika 29 Juli, banyak korban berjatuhan dan reruntuhan, utamanya di Sambalia, Sembalun dan Bayan. Kali ini, akibat gempa 5 Agustus, tercatat sebanyak lima kabupaten/ kota terdampak, dan bahkan setengah pulau Lombok juga terdampak.
“Ini di Lombok Utara seperti daerah mati. Disanalah episentrum gempa kali ini. Lombok Timur, Lombok Barat, Mataram dan Lombok Tengah juga terkena. Sepanjang jalan raya rumah-rumah hancur berantakan. Seperti habis dilibas ekor raksasa,” kata Fahri.
Menurut Fahri Hamzah yang juga berasal dari NTB itu, penyelesaian gempa Lombok 5 Agustus ini tidak cukup hanya ditangani dari Lombok. Tetapi, gempa ini harus ditangani secara nasional dengan pasokan sumber daya dari luar NTB.
“Pak Jokowi, juga para menteri terkaitnya, tolong lihatlah tempat kami. Setengah pulau kami roboh, ratusan orang meninggal ditambah lagi dengan putusnya aliran listrik dan air. Sumber daya lokal juga sudah tidak lagi memadai. Ini bencana nasional,” tegas politikus PKS itu.

Komentar