Habil, Penderita Gizi Buruk di Padang Kian Melemah

Padang, liputan.co.id – Badannya tinggal kulit pembalut tulang. Mata cekung, tatapan kosong menengadah ke atas, tulang pipi menonjol. Tubuh ringkihnya kian melemah. Habil, bocah tujuh tahun itu hanya bisa terbaring pasrah di atas lantai beralaskan kasur tipis, di rumah kontrakan orangtuanya di Kelurahan Banuaran, Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang

Habil, anak dari pasangan suami istri (Afrizon-Mira Susanti) sejak dua bulan terakhir menderita gizi buruk. Bantuan medis dari Negara yang semestinya dia peroleh lantaran Habil adalah WNI pun tak kunjung datang.

Sang ayah, Afrizon (30) hanya seorang penjaja roti keliling yang hanya sanggup membawa anaknya ke pengobatan alternatif yang hingga kini belum memperlihatkan tanda-tanda berangsur sehat.

Afrizon mengaku tak bisa mengurus Kartu BPJS Kesehatan lantaran belum memiliki KTP dan kartu keluarga. Delapan tahun tinggal di Padang, ia merasakan betapa sulit dan rumitnya untuk memiliki kartu identitas diri dan keluarga.

Bolak balik ke kantor lurah dan camat mengurus KTP, juga tak ada hasilnya. Bahkan, pernah ia harus meladeni dulu camat cekcok mulut, sehingga tujuan mengurus KTP menjadi buyar.

Frustrasi dengan kondisi yang membuatnya terpojok dan sadar bahwa dirinya bukan siapa-siapa, akhirnya pria asal Batangkapeh Pesisir Selatan memendam keinginan memiliki KTP.

Tentang gizi buruk yang diderita putranya, Afrizon menuturkan bahwa kondisi itu berawal ketika Habil mengalami demam tinggi lalu kejang-kejang empat tahun silam. Karena tak ada biaya, bapak dari tiga anak ini hanya bisa membawa Habil ke dukun.

Satu tahun kemudian, Habil dibawa ke dokter spesialis. Kala itu kondisi badan bocah itu masih terlihat normal. Ia masih kuat seperti anak-anak kebanyakan.

Namun, sejak dua bulan terakhir, Habil tidak lagi bisa menelan makanan, kecuali minum air atau susu.  Akibatnya, berat badannya turun drastis seperti sekarang ini. Anak kedua dari tiga bersaudara itu jadi sukar berbicara. Badannya kian melemah, semakin kurus, serta tak bisa lagi duduk apalagi berdiri.

Afrizon hanya bisa berharap, putranya segera sembuh dan ia bisa mendapatkan KTP sehingga bisa mengurus BPJS Kesehatan untuk membawa Habil berobat.

Komentar