Ini Bukti DPR Tidak Anti-kritik

Jakarta, liputan.co.id – DPR RI kembali menegaskan institusinya tidak anti-krtitik. Penegaskan tersebut dibuktikan lewat kompetisi Stand Up Comedy bertema “Kritik DPR” yang dikaitkan dengan Peringati HUT Ke-73 Kemerdekaan RI dan HUT ke-73 DPR RI.

“Lomba stand up comedy bertujuan untuk sharing bersama bahwa DPR tidak anti-kritik, malah menyambut kritik di rumah sendiri,” kata Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, di sela-sela membuka Lomba Stand Up Comedy, di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Kamis (23/8/2018).

Untuk menjaga independensi lomba ujar Bamsoet panggilan beken Bambang Soesatyo, semua penilaian diserahkan kepada profesional.

“Bertindak sebagai juri adalah Effendy Gazali, Iwel Wel serta komika Daned Gustama. Untuk final nanti dihadirkan Cak Lontong sebagai juga sebagai dewan juri,” kata Bamsoet.

Politikus Partai Golkar ini menambahkan, saat pembukaan babak penyisihan Lomba Stand up Comedy ‘Kritik DPR’ akan ada special performance berupa permainan saxophones. “Siapa dia? Kita tunggu tanggal mainnya,” imbuh dia.

Sebelumnya, lanjut mantan Ketua Komisi III DPR RI itu, pihaknya sejak tanggal 19 April 2018, juga telah menggelar lomba meme dan essay kritik terbaik DPR RI.

“Hingga kini sudah ratusan karya yang masuk, baik berupa meme, video serta essay. Dewan Juri sedang menyeleksi dan menilai karya yang masuk. Pengumuman pemenang akan dilakukan berbarengan dengan pemenang Lomba Stand up Comedy ‘Kritik DPR’, tanggal 29 Agustus 2018 nanti,” kata Bamsoet.

Lomba meme dan essay ‘Kritik DPR’ ini kata Bamsoet, DPR menyerahkan pada panitia dari unsur civil society. Ketua Dewan Juri dipegang Effendi Gazali dan Ketua Panitia Iwel Wel. Juri lainnya terdiri dari kalangan akademisi dan praktisi independen. Seperti, Profesor Bambang Wibawarta, pakar kebudayaan dan Wakil Rektor Universitas Indonesia, Profesor Martani Huseini, pakar manajemen serta Profesor Siti Zuhro dari LIPI.

Dia tegaskan, sampai kapan pun DPR adalah rumah rakyat. Karenanya, DPR selalu terbuka untuk dikritik dari seluruh rakyat Indonesia.

“Saya undang masyarakat luas untuk hadir dan menyaksikan Lomba Stand up Comedy ‘Kritik DPR’. Mari kita tertawa dan mengkritik DPR, karena DPR tidak kebal hukum dan tidak anti-kritik. Kritiklah DPR dengan semangat membangun dan demi perbaikan DPR serta bangsa ke depan,” pungkasnya.

Dia tambahkan, babak penyisihan Lomba Stand up Comedy dilakukan pada Kamis (23/8/2018), mulai pukul 10.00 di lobi Gedung Nusantara II DPR RI. Dari ratusan peserta yang mendaftar akan disaring oleh tim juri hingga didapatkan 50 peserta.

Kemudian, dari hasil babak penyisihan akan dipilih lagi 10 orang yang akan bertarung di babak final. Babak final Lomba Stand up Comedy ‘Kritik DPR’ akan dilaksanakan tanggal 29 Agustus 2018 di Gedung DPR RI, bertepatan dengan HUT DPR RI.

Komentar