Jelang Mudik Lebaran, PT KAI Daop 4 Inspeksi Jalur KA

KILASJATENG.COM, SEMARANG – Menghadapi masa angkutan lebaran 2018, Executive Vice President (EVP) atau Kadaop PT KAI Daop 4 Semarang, Dwi Erni Ratnawati berserta jajaran, melaksanakan inspeksi kondisi lintas jalur rel dari Stasiun Tegal hingga Stasiun Semarang Tawang sepanjang 150 km.

Inspeksi tersebut menggunakan kendaraan dresin (kendaraan khusus inspeksi lintas).

Dalam pemantauan kondisi jalur rel ini, EVP PT KAI Daop 4 Semarang memeriksa kondisi fasilitas stasiun dan kebersihannya, kehandalan alat persinyalan, kondisi jalur rel dan jembatan, kehandalan sarana kereta, kesiapan para personel di lapangan, serta kondisi pendukung lainnya.

Diperkirakan semasa angkutan Lebaran 2018 ini, jumlah pengguna jasa layanan kereta api di wilayah PT KAI Daop 4 Semarang mencapai 462.923 orang atau naik sebesar 4,6 persen dari tahun 2017 (444.659 orang).

Puncak jumlah penumpang pralebaran diprediksi pada tanggal 13 Juni 2018 (H1-2) sebanyak 21.775 penumpang dan puncak setelah Lebaran pada 19 Juni 2018 (H2+3) sebanyak 27.876 orang.

Untuk angkutan Lebaran 2018 ini, pihak PT KAI Daop 4 Semarang akan mengoperasikan 144 perjalanan kereta api penumpang.

Dalam pantauan kondisi jalur rel, rombongan inspeksi juga memantau kondisi jalur rel yang menjadi titik rawan banjir dan longsor.

Di wilayah PT KAI Daop 4 Semarang ada sekitar 12 titik yang menjadi pantauan potensi banjir dan longsor tersebut. Salah satu titik yang menjadi pantauan siaga adalah di wilayah antara Stasiun Plabuan-Stasiun Kuripan.

Guna mengantisipasi hal itu, PT KAI Daop 4 Semarang telah melaksanakan perbaikan dan penguatan pendukung pondasi tubuh badan rel, serta akan menambah tenaga pemeriksa jalur rel (PPJ/ Petugas Penilik Jalur Rel ekstra) sebanyak 97 petugas.

Dalam mengantisipasi kejadian alam ini, PT KAI Daop 4 Semarang telah menyiapkan management risiko Alat Material Untuk Siaga (Amus) di titik strategis seperti di Stasiun Tegal, Pekalongan, Kalibodri, Semarang Tawang, Alastua, Brumbung, Gundih, Cepu dan Gambringan.

Sedangkan untuk titik perlintasan, PT KAI Daop 4 Semarang akan menambah petugas penjaga Pelintasan (JPL/Juru Penjaga Lintasan) ekstra sebanyak 119 petugas.

Saat ini, ada total 512 titik pelintasan di wilayah Daop 4 Semarang, yang terdiri 76titik dijaga petugas KAI, 33 titik dijaga pihak Dishub/swasta, 25 titik fly over/under pass, dan 378 titik tidak terjaga.

“Kami menghimbau kepada masyarakat yang akan melintas di pelintasan jalur rel dengan jalan raya agar mematuhi rambu lalu lintas yang ada," jelas Suprapto, Manager Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Rabu (2/5).

Suprapto mengatakan, bahwa yang menjadi alat utama keselamatan ketika melintas di pelintasan kereta api dan jalan raya adalah rambu lalu lintas dengan tanda “STOP”.

"Berhenti, tengok kanan-kiri, apabila aman, bisa melanjutkan perjalanan sesuai tata cara melintas yang tertuan dalam UU No: 22/tahun 2019 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya. Kita ingatkan, bahwa palang pintu dan penjaga pelintasan hanyalah alat bantu keamanan semata," ujarnya.

Menurut Suprapto, selain menambah petugas ekstra, pihak PT KAI Daop 4 Semarang bekerja sama dengan pihak Direktorat Keselamatan Perkeretaapian, Balai Pengembangan Tekhnik Perkeretaapian Wilayah Jateng, Dishub dan Pemda setempat, akan melaksanakan kegiatan penutupan titik pelintasan yang membahayakan bagi pengguna jalan raya.

Pada tahun 2017 yang lalu, total 133 titik pelintasan yang telah berhasil ditutup. Sementara di tahun 2018 ini, diprogramkan ada 77 titik yang akan di tutup.

“Program penutupan ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan keselamatan perjalanan kereta api dan keselamatan bagi pengguna jalan raya," tutur Suprapto. (Art)

Komentar