Komisi V DPR Minta BUMN Konstruksi Dievaluasi

Jakarta, liputan.co.id – Anggota Komisi V DPR RI Alex Indra Lukman menyatakan dalam kurun waktu lima bulan belakangan, sudah delapan kali terjadi kecelakaan kerja pembangunan infrastruktur.

Dari delapan kecelakaan kerja tersebut, lima kali diantaranya terjadi pada pengerjaan proyek konstruksi infrastruktur yang dilakukan oleh PT (Persero) Waskita Karya. Empat diantaranya disebabkan karena girder (jembatan beton).

“Ini menurut saya persoalan serius, sehingga Presiden Joko Widodo meminta evaluasi dan perketat pengawasan pengerjaan pembangunan infrastruktur,” kata Alex, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (20/2).

Wakil rakyat dari daerah pemilihan Sumatera Barat I ini menjelaskan, bersamaan dengan Presiden Jokowi memperlihatkan komitmennya terhadap aspek keselamatan kerja, Komisi V DPR RI juga telah meminta dilakukan evaluasi dan pengawasan secara ketat terhadap proyek yang dikerjakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Kita sudah minta evaluasi dan pengawasan pula proyek-proyek konstruksi infrastruktur yang dikerjakan BUMN,” tegas anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI ini.

Dia jelaskan, BUMN yang bergerak di sektor konstruksi infrastruktur jalan saat ini menguasai hampir seluruh pengerjaan pembangunan infrastruktur di seluruh Nusantara.

“Masalahnya, banyaknya jumlah proyek yang dikerjakan tidak diikuti dengan peningkatan sumber daya manusia yang dimiliki BUMN. Kalau ini tidak dievaluasi sebagaimana yang dimintakan Presiden dan DPR, sangat mungkin kejadian serupa akan tetap berulang,” pungkasnya.

Berikut daftar kecelakaan Waskita Karya:
Minggu 22 September 2017
Badan jembatan tol Bocimi runtuh, 1 pekerja tewas, beberapa lainnya luka-luka.
Kronologis saat itu sedang dikerjakan pemasangan JPO dari beton lalu badan jembatan berupa cor beton runtuh dan menimpa 3 orang, penyebab diduga karena pada saat pelepasan selink crane, pengunci belum sepenuhnya terpasang.

Minggu 29 Oktober 2017
Girder/jembatan beton di proyek tol Pasuruan-Probolinggo. 1 orang meninggal, 2 orang luka-luka.
Kejadian itu bermula dari pengerjaan pemasangan tiga girder sepanjang 50,8 meter, yang dilakukan dengan menggunakan dua crane masing-masing berkapasitas 150 ton. Pada saat dilanjutkan dengan pemasangan girder keempat, ketika girder berada pada posisi bearing pad dan akan direkatkan, girder tersebut tiba-tiba goyang karena mengenai tiga girder yang sudah terpasang. Akibatnya girder tersebut jatuh.

Sabtu 30 Desember 2017
Kontruksi girder proyek Pembangunan Jalan Tol Pemalang-Batang. Korban jiwa Nihil.
Saat itu salah satu girder yang sudah berhasil ditaruh di atas bearing pad gagal bersandar ketika ditaruh di sisi lainnya, sehingga beton girder jatuh.

Selasa 2 Januari 2018
Proyek tol Depok-Antasari (Desari). Korban jiwa Nihil. Saat itu girder yang sudah terpasang terguling akibat benturan alat berat yang beroperasi di dekat jembatan tersebut.

Selasa 20 Februari 2018
Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). Korban luka luka 7 orang (belum diketahui berapa yang meninggal).
Diduga, tiang tersebut roboh ketika pekerja tengah melakukan pengecoran di atas. Tiang pancang tersebut tidak kuat menahan beban kemudian ambruk dan menimpa pekerja dibawahnya dan membuat pekerja yang di atas terjatuh.

Komentar