Royole FlexPai Jadi Smartphone Foldable Pertama

Pertanyaan soal siapa yang pertama merilis smartphone berkonsep hybrid dengan layar yang bisa dilipat alias foldable akhirnya terjawab. Bukan Samsung atau Huawei seperti yang santer digosipkan belakangan. Smartphone lipat pertama justru diluncurkan oleh perusahaan bernama Royole.

Sebagaimana dikutip dari laman Mirror, Senin (5/11), Royole merupakan startup teknologi asal Tiongkok yang memiliki markas pusat di California, Amerika Serikat (AS). Smartphone besutan Royole itu bernama FlexPai dan diluncurkan beberapa hari lalu di Beijing, Tiongkok.

CEO Royole Bill Liu mengatakan, berbeda dengan ponsel tradisional, smartphone lipat Royole FlexPai memberikan pengalaman revolusioner kepada penggunanya. “Ini sempurna dan bisa memecahkan kontradiksi antara pengalaman layar besar definisi tinggi dan portabilitas, yang memperkenalkan dimensi baru ke antarmuka manusia dan mesin,” ujarnya.

Desain smartphone yang melekat ini, lanjutnya, akan mengubah industri elektronik konsumen. Termasuk cara orang berinteraksi dan merasakan dunia mereka. “Layarnya adalah satu layar fleksibel lengkap yang dapat dilipat pada sudut yang berbeda tergantung kebutuhan. Apakah itu mengambil foto, menonton video atau bermain game,” terangnya.

Royole sendiri diketahui merupakan pembuat display fleksibel. Adapun smartphone lipat FlexPai yang diluncurkannya memiliki layar seluas 7,8 inci. Ya, 7,8 inci. Ukuran layar segitu merupakan ukuran normal ketika gawai tersebut tidak sedang dilipat dan bentuknya menyerupai tablet.

Namun, ketika sedang dilipat menjadi bentuk ponsel, layar tablet itu akan menjadi lebih kecil, membentang dari depan hingga belakang. Saat sedang dilipat dan digunakan, pengguna nantinya seperti menggenggam smartphone yang keseluruhan materialnya merupakan layar.

Dalam hal kamera, smartphone ini memiliki lensa telefoto 20 MP, serta lensa wide-angle 16 MP. Kamera ini dapat digunakan untuk mengambil foto normal atau narsis tergantung pada bagaimana perangkat tersebut dilipat. Fitur mengesankan lainnya termasuk sensor sidik jari, speaker stereo, penyimpanan yang dapat diperluas dengan MicroSD, dan pengisian USB Type C.

Terkait peluncuran Royole FlexPai, smartphone tersebut memang menjadi gebrakan dalam industri perangkat teknologi yang ada saat ini dan cukup mengesankan. Namun, banyak pihak menilai bahwa FlexPai tidak akan menjadi perangkat best-seller.

Pasalnya, FlexPai memiliki ukuran yang terbilang lebih lebar dari ukuran tablet kebanyakan ketika tidak sedang dilipat. Pun dengan asumsi ketahanan layar yang ringkih karena faktor lipatan.

Namun begitu, Royole menyebut bahwa FlexPai bikinannya itu telah diuji sanggup menahan lebih dari 200.000 gerakan buka-tutup layarnya. Jika klaimnya benar, itu berarti perangkat tersebut bisa diandalkan dalam kurun waktu setidaknya lebih dari tiga tahun tanpa khawatir layarnya rusak.

Urusan kantong, smartphone lipat FlexPai akan dibanderol dengan harga mulai CNY 8.999 hingga CNY 12.999 atau setara dengan Rp 19,6 jutaan hingga Rp 28,4 jutaan tergantung varian yang dimilikinya. Variannya sendiri merujuk pada kapasitas penyimpanan internal dari 128 GB hingga 256 GB.

Kembali ke persaingan Samsung dan Huawei soal smartphone lipat. Kedua brand tersebut sebelumnya memang santer disebut tengah berkompetisi untuk menjadi juara melahirkan smartphone lipat.

Samsung sendiri disebut tengah bekerja pada Galaxy F yang kemungkinan akan diungkap tahun depan. Namun dengan meluncurnya Royole FlexPai, agaknya mereka sudah tidak lagi bersaing untuk merebut posisi pertama karena sudah dipegang oleh FlexPai. (fjr)

Komentar