Sebut Harga Telur Naik karena Piala Dunia, Mendag Dikritik Senator DKI

Jakarta, liputan.co.id – Anggota Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dailami Firdaus mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah konkrit dan terukur guna mengatasi lonjakkan harga telur ayam yang sangat luar biasa.

Melonjaknya harga telur ayam menurut Dailami, saat ini sangat luar biasa dan begitu terasa di masyarakat. Bahkan, semakin miris ketika melihat banyak ibu-ibu rumah tangga yang harus mengantri dan berdesakan hanya untuk membeli telur retak atau pecah.

“Harus ada langkah-langkah cepat, tepat dan terukur dalam mengatasi lonjakan harga ini. Sebab, di masyarakat telur menjadi lauk utama karena harga normalnya relative terjangkau,” kata Dailami Firdaus, di Jakarta, Rabu (18/7/).

Mendengar dan membaca berbagai pernyataan baik dari Menteri Perdagangan maupun instansi terkait menyikapi lonjakan harga ini ujar Dailami, ada kesan meremehkan serta asal bunyi saja.

“Melalui media saya membaca bila lonjakan harga telur karena gelaran piala dunia. Pernyataan pernyataan seperti itu menurut saya jelas-jelas memperlihatkan bila masalah utamanya justru ada di internal Kementerian Perdagangan,” tegasnya.

Mestinya ujar Senator DKI Jakarta ini, Kemendag dan Kementan harus duduk bersama dan mengeluarkan data yang valid serta utuh, untuk dapat menyelesaikan lonjakan harga telur tersebut. Data tersebut lanjut dia, jangan hanya sebagai data pelindung di instansi masing-masing, namun benar benar data yang dapat dipertanggung jawabkan.

“Karena kita semua sudah sering dipertontonkan dengan perbedaan data antara ke dua instansi tersebut yang akhirnya melahirkan sebuah kebijakan yang tidak solutif dan tidak prorakyat,” ungkap Ketua Yayasan Perguruan Tinggi As-Syafi’iyah itu.

Dia ingatkan, masyarakat sangat membutuhkan kehadiran Negara karena telur ayam merupakan kebutuhan pangan publik. “Bila memang ada permainan kartel di pasar hingga terjadi lonjakan harga, maka Negara harus ambil tindakan tegas. Satgas pangan dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha ( KPPU ) harus turun tangan. Permasalahan harga pangan memang harus dilihat secara kompeherensif dan utuh agar dapat diselesaikan dan tidak terulang, pembenahan dari hulu hingga hilir harus menjadi point utama dalam penyelesaian lonjakan lonjakan harga pangan,” pungkasnya.

Komentar