Senator Desak Presiden Tetapkan Gempa Lombok Bencana Nasional

Jakarta, liputan.co.id – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Profesor Dailami Firdaus mendesak Presiden Joko Widodo segera menetapkan musibah bencana gempa di Lombok – Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi bencana nasional.

Alasannya, agar penanganan korban gempa, rehabilitasi tempat ibadah dan infrastruktur, serta pemulihan ekonomi dapat dilaksanakan secara cepat, tepat, terukur, terintegrasi dan maksimal secara utuh.

“Melihat situasi yang terjadi di Lombok, saya mendesak agar Presiden Jokowi untuk segera tetap gempabumi Lombok sebagai bencana nasional,” kata Dailami, di Jakarta, Selasa (21/8/2018).

Selain itu ujar Senator asal DKI Jakarta ini, segera efektifkan Pusat Informasi agar masyarakat yang memiliki keluarga di sana dapat mengetahui kondisi sanak keluarganya yang terdampak bencana, serta dapat meredam berita-berita hoax. “Publik butuh informasi yang benar,” tegasnya.

Dia jelaskan, hingga Minggu, 19 Agustus 2018, Lombok kembali diguncang gempa dengan Skala 6,5 SR dan 7,0 SR. “Sudah kesekian kalinya bahkan terhitung mencapai ratusan kali gempa terjadi di Lombok NTB sejak 29 Juli 2018 hingga hari ini. Sudah 548 jiwa korban meninggal dan kemungkinan bisa lebih serta ribuan luka berat serta banyak bangunan yang hancur, Lombok seperti hancur luluh lantah,” tegasnya

Ratusan ribu pengungsi ujarnya, harus keluar dari tempat tinggalnya dan banyak anak anak, balita serta para manula serta warga yang harus terpisah dengan sanak keluarganya.

“Terlepas ada aturan dalam penetapan kelayakan sebagai Bencana Nasional, namun saya melihat dari sisi kemanusiaan, karena gempa dapat terjadi kapanpun dan jelas ini menjadikan traumatik yang berkepanjangan karena adanya rasa ketakutan yang mencekam di wilayah tersebut yang dialami oleh masyarakat Lombok,” jelasnya.

Dailami juga menyesalkan pemberitaan disalah satu media, di mana alasan mengenai tidak ditetapkannya bencana gempa di Lombok sebagai bencana nasional karena takut akan berdampak terhadap wisatawan dan sektor pariwisata.

“Saya tidak habis pikir, bagaimana bisa kalimat itu terucap, di saat rakyat membutuhkan kehadiran pemerintah. Walaupun komiten pemerintah pusat membantu penanganan secara penuh dan keseluruhan,” imbuhnya.

Dia berharap, semua pihak dapat bersatu untuk saling bahu membahu meringankan beban warga Lombok. Euforia menjelang Pilpres dan Kemegahan Opening Ceremony Asian Games begitu kuat dan menjadi sorotan seluruh dunia internasional. “Namun jangan sampai kita lupakan bahwasanya ada saudara-saudara kita yang sedang membutuhkan kita semua dan itu pun tak luput dari mata dunia Internasional,” kata Dailami.

Komentar