Seorang Gadis Kecil Protes Lagu Kebangsaan

Seorang gadis berusia sembilan tahun memicu kontroversi setelah dia menolak untuk menyanyikan lagu kebangsaan Australia. Hal itu dilakukannya sebagai bentuk protes atas dugaan rasisme institusional.

Gadis belia itu bernama Harper Nielsen. Dia mengklaim lagu kebangsaan Australia, yakni “Advance Australia Fair” mengabaikan masyarakat pribumi bangsa itu.

“Ketika dikatakan ‘kami masih muda’ itu benar-benar mengabaikan Penduduk Asli Australia yang ada di sini sebelum kami,” katanya kepada kantor berita ABC News.

Gadis sembilan tahun itu merasa sudah waktunya untuk meningkatkan kesadaran dan membuat orang berpikir soal hal tersebut.

“Ketika awalnya ditulis, Advance Australia Fair berarti memajukan orang kulit putih Australia,” sambungnya.

Sikap gadis itu membuat sejumlah pihak marah, termasuk seorang senator sayap kanan yang kontroversial, Pauline Hanson.

Hanson memposting tanggapan video di Facebook yang menggambarkan Harper sebagai sikap yang memalukan.

“Di sini kami memiliki seorang anak yang telah dicuci otak dan saya beri tahu Anda, saya akan memberinya tendangan ke bagian belakang,” kata pria berusia 64 tahun itu.

“Kami berbicara tentang seorang anak yang tidak tahu. Ini memecah belah,” sambungnya.

Nielsen sendiri pekan lalu diberi hukuman oleh pihak sekolah karena menunjukkan sikap tidak hormat dan tidak berpartisipasi dengan teman sekelas selama membawakan lagu kebangsaan di sekolahnya. (fjr)

Komentar