Sinergi dan Kemitraan Kunci Peningkatan Lumbung Pangan Masyarakat

Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Ketahanan Pangan Risfaheri, yang baru sehari dilantik, langsung melakukan kunjungan lapangan untuk melihat kegiatan pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM).

Kunjungan tersebut dilakukan di sela-sela Pertemuan Evaluasi Kegiatan BKP 2018 dan Perencanaan 2019 di Yogyakarta, (12-14/11).

“Sesuai arahan Kepala BKP, kami diminta membuat inovasi dan terobosan-terobosan. Tidak bekerja dengan pola lama. Makanya kami langsung turun ke lapangan,” ujar Risfaheri.

Kunjungan dilakukan bersama Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi DI Yogyakarta dan Dinas Ketahanan Pangan Kab. Sleman. Adapun objeknya adalah LPM Laskar Mandiri di Desa Sumberrejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman.

“LPM ini didirikan tahun 2014 dan telah menerima bantuan pemerintah guna mendukung pengembangannya,” ungkap Kamidi selaku ketua LPM Laskar Mandiri.

Menurut Kamidi, bantuan yang diterima ada berupa uang ataupun fisik barang. Tahun 2015 mendapat dana bantuan sosial alokasi APBN 20 juta digukan membeli gabah sebagai stok pangan kelompok setara 4.030 kg GKG.

“Tahun 2016 kami juga mendapat bantuan natura
1.075 kg (gkg) dari Dinas Ketahanan Pangan Sleman, dan sarana pendukung berupa 1 unit trolley dan 1 unit timbangan digital,” tambah Kamidi.

Tahun 2017, kelompok ini juga mendapatkan bantuan dari Dinas Pertanian Kabupaten Sleman 1 unit alat perontok (power threser) dan 1 unit alat pengukur kadar air gabah.

Sebagai kelompok lumbung pangan yang mandiri, Risfaheri menekankan bahwa eksistensi LPM harus terus ditingkatkan eksistensinya dan dikelola berkelanjutan.

“LPM ini sudah bagus. Kedepannya saya minta dapat membangun kemitraan untuk pengelolaan stok komersial yang ada di lumbung, sehingga perkembangan kelompok akan semakin cepat,” ujar Risfaheri.

Perkembangan stok gabah yang dikelola LPM Laskar Mandiri, awalnya 5,1 ton terdiri dari 2,1 ton disimpan sebagai iron stock, dan 3 ton diputar sebagai simpan pinjam ke anggota kelompok.

Selain stok yang dimiliki oleh kelompok tersebut juga mencakup stok yang diperoleh dari iuran anggota sebanyak 10 kg per anggota kelompok.

Dengan sejumlah bantuan yang telah diberikan, LPM Laskar Mandiri terus berupaya meningkatkan produktivitas dan kinerjanya di dalam mendukung penguatan ketersediaan pangan dan pencapaian ketahanan pangan di tingkat masyarakat.

Upaya tersebut dilakukan dengan menguatkan ikatan kerjasama antar anggota dan terus menguatkan jejaring kerjasama dengan pihak-pihak diluar kelompok.
Dengan modal sosial yang kuat, tentunya akan mendukung penguatan dan pemberdayaan masyarakat menuju masyarakat yang tahan pangan.

Beberapa kegiatan kelompok yang sudah berjalan diantaranya arisan anggota sebesar Rp 5.000,- per anggota, simpanan pokok anggota berupa uang dan gabah dengan total akumulasi untuk uang sebesar Rp 2.600.000 dan gabah sebesar 110 Kg.

Kelompok juga mengadakan simpanan wajib bagi 63 anggotanya sejak tahun 2016, sebesar Rp 8.000,- per anggota.

Komentar