Jakarta, liputan.co.id – Peneliti senior politik Lembaga Ilmu Pengetahuan (LIPI) Profesor Siti Zuhroh menilai kegaduhan nasional sesungguhnya dilatarbelakangi kesenjangan sosial yang masif, yang muncul dalam berbagai bentuk isu.
Aksi Damai 299 bertema Partai Komunis Indonesia (PKI) dan penolakan Perppu nomor 2 tahun 2017 tentang Organisasi Masyarakat (Ormas) menurut Siti, menjadi bagian dari bentuk itu.
“Negeri ini sudah salah urus serius, yang berakibat kesenjangan sosial secara masif. Dalam politik dan hukum banyak ketidakadilan, yang memunculkan banyak kegaduhan nasional mengakibatkan pembangunan mandek,” kata Siti, di Jakarta, Jumat (29/9/2017).
Indikasinya lanjut Wiwiek, sapaan Siti Zuhro, tampak dari kegaduhan berupa rumor kebangkitan PKI, perseteruan Pansus (DPR) Angket-KPK, hingga kasus Gubernur Ahok terkait Surat Al-Maidah 51 serta gonjang-ganjing kasus korupsi e-KTP.
“Solusinya adalah kehadiran negara yang utuh, sesuai Pancasila dan UUD 1945,” ujar Wiwiek, sembari menambahkan menekankan negara bisa menghentikan kegaduhan nasional sambil membenahi rasa keadilan masyarakat dan kesenjangan ekonomi.
Komentar