Usai Pameran, DPR Begerak Cepat Galang Dana Bangun Huntara

Jakarta, liputan.co.id – Setelah menggelar pameran Hunian Sementara (Huntara) untuk korban Gempa Lombok yang dibuka Ketua DPR RI Bambang Soesatyo Hari Kamis (20/9) lalu, penggalangan dana untuk penyediaan Huntara dimulai.

Targetnya menurut Wakil Ketua DPR RI Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat Fahri Hamzah, adalah 1000 unit hunian yang diharapkan berasal dari perorangan maupun lembaga dan korporasi.

“Kita targetkan pembangunan Huntara ini 1000 unit berasal dari sumbangan perorangan dan korporasi,” kata Fahri, di Gedung DPR, Senayan Jakarta, Jumat (21/9).

Untuk memudahkan publik menyumbang kata Fahri, DPR menggandeng Qoloni Indonesia Foundation yang mengelola situs donasi dalam jaringan.

“Di platform <qoloni.com> saat ini tersedia empat jenis Huntara dengan nilai Rp5 juta hingga Rp15 juta per unitnya dengan spesifikasi layak dan nyaman untuk dihuni, relatif tahan gempa dengan penopang khusus yang relatif lentur, dan daya tahan hingga setahun usia pakai,” ujarnya.

Hal tersebut dipertegua oleh Direktur Utama Qoloni, Kurniawan Mahdi menegaskan. “Tidak menutup kemungkinan dari lembaga kemanusiaan lain yang akan mengusulkan desain dan spesifikasi Huntara untuk terdaftar di <qoloni.com>,” imbuhnya.

Senada dengan Ketua DPR Bambang Soesatyo saat pembukaan acara pameran Huntara di lobi Gedung Nusantara II, Fahri Hamzah juga menegaskan bahwa penyediaan Huntara mendesak.

“Sampai hari ini pun orang masih tidur di tenda. Jangan lihat siang hari, lihatlah waktu Maghrib, tenda-tenda itu masih sesak manusia. Trauma masyarakat terlampau dalam. Selain itu memang rumah mereka hancur mau berteduh di mana?,” tanya Fahri.

Untuk terus mengajak berbagai kelompok masyarakat terlibat dalam meringankan beban korban gempa NTB, dalam waktu dekat QOLONI juga akan bermitra dengan DPR dan Indonesia Construction Architecture Network menggelar Sayembara Desain Arsitektur Hunian Sementara Manusiawi dan Lumbung Siaga Nasional (HUNTAMA & LUSIANA).

“Target dari kompetisi ini adalah kalangan kampus, komunitas desain arsitektural dan kelompok relawan,” pungkasnya.

Komentar